Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital

0 0
Read Time:2 Minute, 17 Second

gospelangolano.com Edukasi – Transaksi informasi dalam jumlah besar yang selalu terjadi di Internet menjadi perhatian sekaligus tantangan bagi lebih dari 204,7 juta pengguna Internet di Indonesia atau setara dengan 73,7% total penduduk. Kehadiran internet khususnya generasi muda yang tumbuh di era digital telah menarik perhatian pemerintah akan pentingnya pendidikan karakter di dunia digital.

Workshop online “Mendidik Generasi Z di Era Digital” menjadi perbincangan hangat di dunia pendidikan wilayah Maluku-Papua saat ini. Fokusnya adalah pada dua pilar utama literasi digital: etika digital dan budaya digital, yang dinilai penting untuk memperkuat kemampuan guru dan siswa dalam menghadapi tantangan dunia digital. Pindah lagi, oke?

Webinar “Makin Capap Digital 2024” episode ke-13 dilaksanakan pada Selasa, 7 Mei 2024 dengan topik terkait. Acara tersebut dihadiri oleh tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing antara lain Desha Mukhtar selaku Founder Komunitas BITSY dan Digital Marketing Advisor, Nur Rahma Yenita selaku Dosen Teknik Elektro STTI dan Putri Masyita selaku Digital Content Creator. Mereka membahas tonggak penting, termasuk etika digital dan budaya digital, dalam pendidikan karakter Generasi Z.

Workshop ini didukung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Ari Setiadi yang menekankan pentingnya meningkatkan literasi digital di Indonesia. Ditegaskannya, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap dunia digital, dengan harapan Indonesia dapat meningkatkan indeks literasi digital di mata dunia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan webinar ini secara gratis sehingga Digifriends (informasi bagi peserta webinar) dapat turut serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap literasi digital. Pendaftaran dilakukan melalui link yang disediakan beserta link zoom dan password melalui email kepada peserta yang telah mendaftar.

Noor Rahma menjelaskan, Generasi Z memiliki ciri khas tersendiri, rentan terhadap FOMO (Fear of Missing Out) dan tingkat kecemasan yang tinggi. Melalui pendidikan karakter di era digital, diharapkan Generasi Z dapat menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, jujur, dan saling menghargai.

“Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010. Artinya, Gen Z kini berusia antara 13 hingga 28 tahun, masih bersekolah, kuliah, dan ada pula yang sudah bekerja atau baru menikah. Kelemahan generasi ini antara lain “Orang lain selalu merasa FOMO (fear miss out) atau tidak mau ketinggalan hal-hal populer, memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan mudah stres, selain itu Gen Z juga lebih mudah mengeluh dan cenderung memproklamirkan diri,” kata Nur. Rahma.

Workshop Digital Capacity Building 2024 diharapkan dapat mendukung transformasi digital Indonesia melalui pendidikan literasi digital yang komprehensif. Dengan keterlibatan aktif para siswa dan guru sekolah di wilayah Maluku-Papua dan sekitarnya, diharapkan Generasi Z dapat menjadi tumpuan negara yang kokoh dan jujur ​​di masa depan. Generasi Milenial dan Gen Z Perlu Tahu Cara Memanfaatkan Fintech Secara Bijaksana Kemajuan teknologi finansial (fintech) di Indonesia telah menciptakan ekosistem keuangan yang semakin inklusif dan efisien, khususnya generasi milenial dan Gen Z. gospelangolano.com.co.id 11 Oktober 2024 .

happy Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital
Happy
0 %
sad Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital
Sad
0 %
excited Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital
Excited
0 %
sleepy Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital
Sleepy
0 %
angry Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital
Angry
0 %
surprise Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D