Menteri Rosan Optimis Investasi Tiongkok di Indonesia Terus Meningkat

0 0
Read Time:2 Minute, 12 Second

gospelangolano.com, Jakarta Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Indonesia Prabowo Subianto ke Tiongkok, Indonesia berhasil mendapatkan komitmen investasi senilai $10,07 miliar. Perusahaan Tiongkok berencana memfokuskan nilai investasinya pada beberapa sektor, termasuk perawatan kesehatan, bioteknologi, manufaktur, energi terbarukan, ketahanan pangan, dan keuangan.

Melihat hal tersebut, Menteri Investasi BKPM Rosan Roeslani mengatakan China merupakan salah satu investor yang terus menempati posisi teratas di Indonesia. Ia juga mengatakan pemerintah Indonesia akan mendorong lingkungan investasi yang menguntungkan dan penciptaan fasilitas yang sesuai.

“Kunjungan kenegaraan ini merupakan momen penting bagi kedua negara untuk menjajaki kemungkinan kerja sama, khususnya di bidang investasi berkelanjutan dan sektor hilir,” ujarnya.

Sebelumnya, Rosan Roeslani mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 8 hingga 10 November 2024. Kunjungan kenegaraan pertama ini berlangsung dalam rangka rekonsiliasi Indonesia-Tiongkok. Kami bekerja sama di berbagai bidang, termasuk investasi.

Dalam kunjungan kenegaraan ini, Presiden Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Keduanya sepakat untuk memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi yang sudah terjalin baik.

“Kami telah hidup berdampingan selama berabad-abad dan budaya serta masyarakat kami telah terhubung selama bertahun-tahun,” katanya.

Selain itu, Presiden RI Prabowo Subianto juga bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Chang dan Ketua Kongres Rakyat Nasional Tiongkok Zhao Leji di Balai Besar Rakyat. Pertemuan tersebut menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama bersahabat dan strategis dengan Tiongkok di berbagai bidang, termasuk investasi, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.

Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok sejak tahun 1950. Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang, terutama sejak berlakunya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Tiongkok pada awal tahun 2010 dan ditandatanganinya Perjanjian Komprehensif Indonesia-Tiongkok. Kemitraan strategis ditandatangani pada tahun 2010. 2013.

Investasi Tiongkok di Indonesia terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, tercermin dari naiknya peringkat investasi asing langsung (PMA) Tiongkok di Indonesia dari peringkat 9 pada tahun 2015 menjadi peringkat 2 pada tahun 2019. Sejak tahun 2019 hingga September 2024, investasi Tiongkok di Indonesia mencapai USD 34,19 miliar atau 18% dari investasi asing Indonesia.

Investasi Tiongkok di Indonesia pada periode tersebut didominasi oleh industri logam dasar sebesar US$14,39 miliar (42%). transportasi, penyimpanan dan komunikasi, sebesar $7,98 miliar (23%); Industri kimia dan farmasi menyumbang $3,18 miliar (9%). listrik, gas dan air $2,7 miliar (8%); Sektor industri, perumahan dan perkantoran menyumbang $2,21 miliar (6%).

Berdasarkan lokasi, investasi Tiongkok lebih banyak berada di luar Jawa (67%) dibandingkan di Jawa (33%). Tempat dengan investasi terbanyak adalah Sulawesi Tengah sebesar $12,54 miliar (37%), Jawa Barat sebesar $7,19 miliar (21%), Maluku Utara sebesar $5,18 miliar (15%), dan Jakarta sebesar $1,66 miliar (5%), Banten $1,34 miliar (4%).

 

(*)

happy Menteri Rosan Optimis Investasi Tiongkok di Indonesia Terus Meningkat
Happy
0 %
sad Menteri Rosan Optimis Investasi Tiongkok di Indonesia Terus Meningkat
Sad
0 %
excited Menteri Rosan Optimis Investasi Tiongkok di Indonesia Terus Meningkat
Excited
0 %
sleepy Menteri Rosan Optimis Investasi Tiongkok di Indonesia Terus Meningkat
Sleepy
0 %
angry Menteri Rosan Optimis Investasi Tiongkok di Indonesia Terus Meningkat
Angry
0 %
surprise Menteri Rosan Optimis Investasi Tiongkok di Indonesia Terus Meningkat
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D