Menteri ESDM Dorong Pengembangan Kerja Sama Teknologi Transisi Energi dengan Negara-negara Teluk

0 0
Read Time:2 Minute, 6 Second

gospelangolano.com, Forum Dialog Kebijakan Regional Bersama ASEAN – Dewan Kerja Sama Teluk yang diadakan di Jakarta Riyadh, Arab Saudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berbicara tentang pengembangan sistem pertukaran energi bersih, dimana ASEAN dan negara-negara Teluk lainnya sebenarnya saling bekerjasama dan kelebihannya bisa saling melengkapi.

Menurut Arifin, negara-negara Teluk sudah memiliki kekayaan dan pengalaman di sektor migas dan kini sedang mengembangkan teknologi energi terbarukan. Sebaliknya, negara-negara ASEAN adalah tempat uji coba utama transisi energi. Masih bergantung pada energi fosil, ASEAN kini bergerak menuju energi bersih yang adil dan berkelanjutan.

“Kedua kawasan, ASEAN dan Teluk, dapat bekerja sama tidak hanya dalam bidang teknologi dan investasi, tetapi juga dalam bidang keahlian dan pengalaman untuk mempercepat transisi energi ramah lingkungan,” kata Arifin di Riyadh, Minggu (28/4) waktu setempat.

Arifin mengatakan, Dewan Kerja Sama ASEAN-Teluk 2024-2028 yang ditandatangani pada Oktober 2023 menegaskan kembali komitmen negara-negara anggota ASEAN dan Teluk untuk bekerja sama dalam transisi energi. Transisi energi Indonesia difokuskan pada pengembangan energi terbarukan, energi rendah karbon, pensiun dini PLTU, ketenagalistrikan, pengukuran dan metode efisiensi energi serta CCS/CCUS.

“Indonesia mengupayakan kinerja maksimal dari opsi energi baru dan terbarukan (EBT) seperti energi surya, pembangkit listrik tenaga air, bioenergi, energi angin, panas bumi, dan energi laut. Kami juga memproduksi energi dari hidrogen dan amonia tetapi proyek percontohannya telah dibuat pada tahun 2015” adalah PLTG Tanjung Priok serta pembangunan beberapa stasiun bahan bakar hidrogen,” jelasnya.

Arifin juga menjelaskan, proyek lapangan LNG Tangguh Train 3 di Bintuni Papua yang menyuplai gas ke pabrik pupuk terdekat juga akan menghasilkan amonia biru untuk co-firing PLTU dan produksi hidrogen di pabrik baja tersebut. Fasilitas ini dilengkapi dengan CCS/CCUS untuk mencapai emisi nol bersih.

“Kita juga perlu mengembangkan interkoneksi melalui jaringan listrik dan pipa gas untuk mendukung integrasi energi regional dan pembangunan ekonomi. Indonesia akan mengembangkan super grid yang akan menghubungkan Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, yang akan mendukung pengembangan sumber daya energi terbarukan. dan kesenjangan antar pelanggan,” tambah Arifin.

Dalam pertemuan tersebut, Arifin mengapresiasi dukungan negara-negara Teluk Persia terhadap pertukaran energi di Indonesia, yakni. Pembangunan PLTS Terapung Cirata 192 MWp dan akan segera diperluas hingga 500 MWp, bekerja sama dengan Masdar UAE.

Selain itu, peluang pengembangan energi terbarukan lainnya yang sedang dikembangkan bersama negara-negara Teluk antara lain komitmen ACWA Arab Saudi untuk mendukung PLTS terapung di Singkarak, Saguling dan Lampung serta penggelaran PLTS di Kalimantan Barat dan Mubadala Energy dari UEA yang bekerja sama dengan Pertamina. Mengembangkan kajian bersama potensi panas bumi di Kotamobagu, Sulawesi Utara.

 

(*) 

happy Menteri ESDM Dorong Pengembangan Kerja Sama Teknologi Transisi Energi dengan Negara-negara Teluk
Happy
0 %
sad Menteri ESDM Dorong Pengembangan Kerja Sama Teknologi Transisi Energi dengan Negara-negara Teluk
Sad
0 %
excited Menteri ESDM Dorong Pengembangan Kerja Sama Teknologi Transisi Energi dengan Negara-negara Teluk
Excited
0 %
sleepy Menteri ESDM Dorong Pengembangan Kerja Sama Teknologi Transisi Energi dengan Negara-negara Teluk
Sleepy
0 %
angry Menteri ESDM Dorong Pengembangan Kerja Sama Teknologi Transisi Energi dengan Negara-negara Teluk
Angry
0 %
surprise Menteri ESDM Dorong Pengembangan Kerja Sama Teknologi Transisi Energi dengan Negara-negara Teluk
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D