Menteri ESDM Arifin Tasrif Ajukan Optimalisasi Output Cadangan untuk Proyek Infrastruktur
gospelangolano.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI mengusulkan optimalisasi ekstraksi cadangan (OC) antar unit eselon I Kementerian ESDM. .
Penerapannya bertujuan untuk memanfaatkan surplus produk untuk ditransfer ke program infrastruktur yang berdampak langsung pada masyarakat. Perubahan program di lingkungan unit Eselon I memerlukan persetujuan DPR.
“Saat ini terdapat unblockable OK untuk pembiayaan darurat, keadaan darurat dan kegiatan yang tidak dapat ditunda melalui proses perubahan DIPA melalui program dukungan manajemen sebesar Rp536,67 miliar kepada Direktorat Mineral dan Batubara dan Rp62,33 miliar kepada Inspektorat Jenderal.” Ia mengatakan, Komisi VII bekerja sama dengan DPR RI Jakarta, Rabu (3/4) lalu.
Arifin menjelaskan, pemanfaatan program OC di kalangan unit Eselon I ini terutama mencakup beberapa program untuk melanjutkan pelaksanaan dua proyek pipa transmisi tahap kedua, seperti Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang Seksi Batang-Cirebon-Kandanghar Bagian Timur. Alokasi anggaran sebesar Rp341,49 miliar dan studi kelayakan proyek pipa transmisi gas Duri-Sei Mangkei sebesar Rp30 miliar.
Kedua, dukungan tambahan kepada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (BPBL) untuk pemasangan listrik baru bagi 42.000 rumah tangga dengan biaya Rp103 miliar, dilanjutkan dengan pembangunan 8.590 lampu jalan tenaga surya (PJUTS).Rp150 miliar, 45 untuk membantu konversi sepeda motor menjadi sepeda motor listrik, termasuk 94.000 unit bahan bakar senilai miliaran Rp.
Rincian alokasi anggaran beberapa unit Eselon I diubah sebagai berikut, dengan produk cadangan yang dapat digunakan sebesar Rp599 miliar dan kelebihan pemanfaatan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp70,4 miliar. :- Inspektorat Jenderal turun Rp 62,33 miliar, Ditjen Migas bertambah Rp 2,15 triliun sebesar Rp 103 miliar, sehingga Ditjen Minerba bertambah Rp 713,02 miliar, total anggaran Rp 645,18 miliar – dari penyaluran
(*)