Menkes Budi dan Menparekraf Sandiaga Ngabuburit dengan Lari Sore Bareng
gospelangolano.com, Jakarta – Di tengah kesibukan berpuasa, menjaga kesehatan dan kebugaran tetap penting. Begitu pula dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang berlari bersama di sore hari untuk menyelesaikan gababurit atau menunggu waktu berbuka puasa.
Bagi Sandiaga Uno, puasa bukanlah halangan untuk terus berolahraga.
“Lari di bulan suci Ramadhan, meski puasa tetap bisa berolahraga. Apalagi menjelang jam buka,” ujarnya dalam unggahan Instagram pribadinya pada Minggu, 24 Maret 2024.
Ia mengatakan, penting untuk berolahraga saat berpuasa agar kita bisa mengontrol asupan makanan. .
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengatakan, ia biasa berlari sejauh 5 kilometer saat berpuasa untuk menjaga kebersihan tubuhnya.
“Kalau mau burit, jangan rebahan di rumah. Itu kan malas… Malah keluar, lari, dan jaga kebersihan…” kata Budi antusias.
Selain itu, Budi Gunadi Sadikin dan Sandiaga Uno juga menyarankan untuk menghindari gorengan dan gula berlebih saat berbuka diet.
“Jangan makan gorengan, jangan terlalu banyak makan gula. (Dianjurkan) lari setiap sore,” kata Budi.
Saat Ngabubu (lari) berlatih bersama Sandiaga Uno, Budi berhasil melampaui jarak hariannya yang mencapai 5 km.
“Dulu 5kg (kilometer) tapi sekarang 5,8kg,” kata Budi menggemakan Sandiaga Uno. .
Tak lama kemudian, jarak lari Budi dan Uno mencapai 7 kilometer. .
“Saudara Menteri Kesehatan,” kata Sandiaga sambil memuji Budi yang lari sejauh 7 kilometer di sore hari. .
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan ada anjuran berolahraga sambil berpuasa agar performanya lebih baik.
Mulailah dengan latihan berdampak rendah
Ada beberapa manfaat memulai olahraga ringan saat berpuasa. Pertama, memungkinkan tubuh beradaptasi secara bertahap terhadap aktivitas fisik tanpa menimbulkan stres yang tidak perlu. Kedua, pada tahap awal puasa, tubuh beradaptasi dengan perubahan pola makan, sehingga otot dan persendian lebih rentan mengalami cedera.
Olahraga dengan intensitas rendah membantu mengurangi risiko cedera dan membantu tubuh beradaptasi dengan aktivitas fisik.
.
Waktu terbaik untuk berolahraga selama bulan Ramadhan adalah setelah berbuka puasa. Tubuh yang mengonsumsi energi akan lebih siap untuk melakukan aktivitas fisik.
Pilihan waktu lainnya adalah 30-60 menit sebelum berbuka agar tubuh cepat mendapatkan energi saat berbuka.
Bentuk olahraga yang aman selama puasa antara lain bersepeda, lari, jogging, yoga, dan pilates. Jika Anda harus berpuasa dalam waktu lama, hindari olahraga berat seperti HIIT (latihan interval intensitas tinggi) karena dapat menyebabkan dehidrasi dan kelelahan.
Seperti yang diungkapkan Budi Gunadi Sadikin dan Sandiaga Uno, tidak disarankan mengonsumsi gorengan dan gula berlebih saat berpuasa karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan penyakit menular di Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI menetapkan batasan asupan harian gula, garam, dan lemak per orang, yaitu gula pasir 50 gram (4 sendok makan), natrium/natrium 2000 mg atau 5 gram (1 sendok teh), 67 gram (satu sendok teh) gram. gula. garam. 5 sendok makan) minyak. Rumus sederhananya adalah G4 G1 L5.
Menjaga asupan kalori saat berpuasa penting untuk kesehatan. Jangan sampai kebiasaan makan yang buruk selama Ramadhan justru meningkatkan kadar kolesterol dan gula darah Anda. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah menganggap sebaiknya menambah asupan kalori saat berpuasa. Hal ini menyebabkan orang berbuka puasa tanpa memperhatikan makanan yang dimakannya, dan berujung pada peningkatan kadar kolesterol dan gula darah setelah Ramadhan.