Menhub Budi Percaya Kebijakan WFH bagi PNS Bisa Urai Kepadatan Arus Balik Lebaran 2024
gospelangolano.com, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyambut baik keputusan penerapan kombinasi work from office (WFO) dan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) pada Selasa. -Rabu 16 dan 17 April 2024.
Menteri Perhubungan Budi meyakini kombinasi kebijakan ini akan memperkuat penanganan limpahan lebaran dan bisa mengurangi potensi kemacetan saat banyak pemudik yang mudik.
“Pada arus mudik terakhir, pada jam sibuk tanggal 6-7 April 2024, beberapa bagian jalan tol sangat padat. Bahkan, rasio volume/kapasitas atau VC Ratio hampir mencapai angka 1. Artinya, kecepatan kendaraan. sangat lambat dan hampir berhenti, padahal sudah dilakukan pekerjaan rekayasa lalu lintas,” kata Menhub di Semarang, dikutip Minggu (14/4/2024).
Ia berharap dengan keputusan ini, masyarakat, khususnya pegawai negeri, tidak bisa kembali serentak pada 14 dan 15 April 2024. ASN boleh kembali pada 16 atau 17 April atau bahkan sebelum puncak arus balik.
“Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sudah mengambil keputusan akan ada dua hari WFH (16 dan 17 April). Mohon ASN bisa memanfaatkan penundaan kepulangannya karena masih ada waktu. dan hari Jumat akan berlangsung seperti biasa, agar tidak mengganggu pekerjaan,” ujarnya.
Menurut dia, kebijakan WFH dua hari bagi PNS bertujuan untuk memenuhi antusiasme mudik yang berlebihan karena didukung oleh aksesibilitas yang lebih baik di berbagai wilayah Tanah Air.
Oleh karena itu, pemerintah memandang perlu melakukan perubahan pada kerja ASN dalam mengatur arus repatriasi. Diharapkan dengan kebijakan ini arus balik akan lebih lancar, tidak terjadi penumpukan yang menyebabkan kemacetan panjang.
Namun bagi instansi pemerintah yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik seperti kesehatan, keselamatan dan hukum, penanggulangan bencana, energi, logistik, pos, transportasi dan distribusi, aset penting nasional, proyek strategis nasional, konstruksi dan pelayanan dasar, WFH, maksudnya WFO, tetap 100 persen.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menerapkan kombinasi tugas kantor (work from home/WFO) dan tugas kantor atau bekerja dari rumah (work from home/WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai masyarakat mulai Selasa hingga Rabu, 16 dan 17 April 2024. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat penanganan pasang surut Idul Fitri.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, pengaturan WFH dan WFO diterapkan secara ketat dengan mengutamakan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan publik.
Anas mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), instansi yang terkait langsung dengan pelayanan publik tidak melakukan kegiatan WFH, artinya tetap 100% WFO.
“Untuk instansi yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik, WFO tetap dilaksanakan 100% penuh, sedangkan untuk instansi pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan administrasi pemerintahan dan penunjang kepemimpinan, WFH dapat dilaksanakan secara ketat/tidak lebih dari 50% dari jumlah pegawai, yaitu . diatur secara teknis oleh instansi pemerintah masing-masing,” kata Anas, Sabtu (13/4/2024).
Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 1 Tahun 2024 yang ditujukan kepada pejabat pembinaan pegawai di seluruh instansi pemerintah.
Instansi yang terkait langsung dengan perusahaan tetap 100% WFO, seperti kesehatan, keselamatan dan ketertiban, penanggulangan bencana, energi, logistik, pos, transportasi dan distribusi, kebutuhan nasional, proyek strategis nasional, konstruksi dan pelayanan dasar.
“Sehingga pelayanan yang langsung kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik sesuai arahan Presiden Jokowi yang menginginkan pelayanan publik selalu berjalan baik dalam segala situasi,” tambah Anas.
Mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) ini menambahkan, instansi yang terkait dengan pelayanan pemerintah dan dukungan kepemimpinan dapat melaksanakan WFH tidak lebih dari 50%, termasuk sekretariat, protokol, perumusan kebijakan, penelitian, analisis dan sebagainya.
“Instansi yang terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan dukungan pimpinan dapat melakukan WFH maksimal 50%. PPK menerapkan WFH 40%, lalu pegawai lainnya harus WFO 60%,” jelas Anas.
Sebelumnya pemerintah menetapkan hari libur dan hari raya Idul Fitri 2024 (Idul Fitri 1445 H) sebanyak 6 hari. Jika cuti akhir pekan ditambah 4 hari, maka totalnya menjadi 10 hari.
Menghadapi antusiasme mudik yang luar biasa, didukung dengan aksesibilitas yang semakin baik di berbagai wilayah Tanah Air, maka dipandang perlu untuk menyesuaikan kerja ASN dengan pengelolaan arus mudik. , tanpa penumpukan yang menyebabkan kemacetan panjang,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengusulkan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) pada pekan depan. Tujuannya untuk membubarkan kendaraan saat mudik lebaran 2024.
Kata dia, usulan tersebut akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat. Ia menemukan bahwa waktu yang tersedia untuk arus balik sedikit lebih sempit dibandingkan arus balik.
“Arus pulang terjadi pada hari Minggu dan Senin. Karena hari Senin adalah hari libur terakhir. Kami melihat waktu ini sangat singkat jika dibandingkan dengan (arus balik) yang kembali,” kata Menteri Perhubungan Budi di kantornya di Jakarta, Rabu (4/10). . /2024).
Menurutnya, kebijakan WFH bisa memberikan keleluasaan lebih bagi pemudik yang kembali ke Jakarta. Proposal ini baru akan disampaikan pada tanggal 11 dan 12 April 2024.
Oleh karena itu, kami ingin melakukan manajemen (lalu lintas) lebih santai. Kami menyarankan Presiden untuk bekerja dari rumah pada hari Selasa dan Rabu, tambahnya.
Ia berharap usulannya disetujui oleh Kepala Negara. Jika iya, ada fleksibilitas pekerjaan yang bisa dilakukan dari jarak jauh. Harapannya, tidak terjadi penumpukan kendaraan di dalam dan sekitar Jakarta.
“Baru dibahas, baru diusulkan, saya harap presiden setuju. Kalau berhasil berarti mereka bisa bekerja secara online dari tempat masing-masing,” jelasnya.