Mengenal Gigantopithecus, Orangutan Raksasa Inspirasi King Louie di Film The Jungle Book
0
0
Kalimantan Timur – Seekor orangutan raksasa setinggi rumah membuat heboh media sosial. Bahkan, nenek moyang orangutan yang berukuran sangat besar menjadi inspirasi film Jungle Book.
Yang lagi viral di media sosial, seekor primata raksasa berukuran setinggi atap rumah. Video tersebut diunggah oleh banyak akun di media sosial. Yang juga termasuk akun Instagram @respons_id.
Poster berdurasi 31 detik itu menampilkan wajah orangutan yang tingginya hampir sama dengan warga Kalimantan Timur. Dilihat dari bentuk pipinya, orangutan ini terlihat sudah tua.
Banyak awak media yang bertanya-tanya mengapa orangutan begitu besar. Sebab, biasanya ukuran orangutan dewasa hanya setinggi 1,3 meter dan berat 130 kilogram.
Kera besar purba Gigantopithecus Gigantopithecus merupakan kera besar purba yang hidup di Asia Tenggara, tingginya lebih dari 3 meter dan berat lebih dari 544 kilogram.
Fosil yang ditemukan menunjukkan bahwa Gigantopithecus hidup di hutan dan kepunahannya disebabkan oleh perubahan iklim, yang mengubah hutan menjadi sabana sehingga mengurangi pasokan makanan mereka.
Karakter Raja Louie dalam film Disney “The Jungle Book” terinspirasi oleh Gigantopithecus. Pasalnya, orangutan yang menjadi dasar karakter Raja Louis ini bukan asli India, melainkan Gigantopithecus yang tinggal di sana.
Misteri Bigfoot dan kepunahan Gigantopithecus
Meski Gigantopithecus sudah punah, mitos tentang primata raksasa seperti Bigfoot, Yeti, atau Sasquatch masih beredar.
David Mieszewski, seorang naturalis, menyatakan bahwa bukti fisik tentang Gigantopithecus (selain tulang rahang dan gigi) sangat terbatas.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Quaternary International Journal menunjukkan bahwa Gigantopithecus tinggal di hutan dan memperoleh makanan dari daerah tersebut. Ketika iklim berubah dan sebagian hutan menjadi sabana, makanan menjadi langka dan kera besar ini akhirnya punah.
Mieszewski menekankan nasib Gigantopithecus untuk mengambil pelajaran bagi konservasi kera modern. “Semua monyet modern berada dalam bahaya kepunahan, dan alasan utamanya adalah rusaknya habitat mereka. Faktanya, manusia telah mengubah habitat monyet secara signifikan dengan menebang hutan, membakarnya, atau menggunakan lahan pertanian.”
Punahnya Gigantopithecus membuktikan pentingnya menjaga kelestarian habitat alami bagi kelangsungan hidup spesies lain, termasuk kera modern, yang saat ini terancam punah.
