Mengenal dan Penyebab Terjadinya Turbulensi

Read Time:1 Minute, 57 Second

gospelangolano.com Tekno – Satu penumpang tewas dan beberapa lainnya luka-luka setelah penerbangan Singapore Airlines SQ321 mengalami turbulensi hebat dalam perjalanan dari London menuju Singapura. Pesawat juga melakukan pendaratan darurat di Bangkok, Thailand. Apa itu turbulensi dan apa penyebabnya? Melansir laman BBC, Jumat 24 Mei 2024, turbulensi mengguncang pesawat dan menyebabkan perubahan ketinggian secara tiba-tiba. Simon King, ahli meteorologi di BBC Weather dan mantan perwira Angkatan Udara Kerajaan, mengatakan sebagian besar turbulensi terjadi di awan, tempat arus udara naik dan turun. Sebagian besar turbulensi ini bersifat ringan, namun bila terjadi di awan besar – seperti awan badai kumulonimbus – pergerakan udara yang kacau dapat menyebabkan turbulensi sedang atau parah. Ada jenis turbulensi lain yang disebut “turbulensi udara jernih”. Sesuai dengan namanya, turbulensi ini terjadi di wilayah yang tidak berawan dan tidak terlihat. Turbulensi jenis ini sangat bermasalah karena sulit dideteksi. Akademisi penerbangan dan pilot komersial Guy Gratton mengatakan turbulensi jenis ini terjadi di dekat aliran jet. Ini adalah “arus udara” yang bergerak cepat dan biasanya ditemukan pada ketinggian 40.000 hingga 60.000 kaki. Gratton mengacu pada perbedaan kecepatan antara udara di aliran jet dan udara di atasnya, yang bisa mencapai 100 mil per jam. Gesekan antara udara lambat dan cepat di sekitar aliran jet menyebabkan turbulensi. Turbulensi ini selalu ada dan bergerak sehingga sulit untuk dihindari. Gratton mencontohkan betapa sulitnya menghindari turbulensi “udara bersih” sepenuhnya saat terbang dari Eropa ke Amerika Utara. Hal ini menyebabkan kebingungan yang serius. Bagaimana cara pilot mengatasi kebingungan? Sebelum lepas landas, Anda akan menerima instruksi penerbangan khusus termasuk data cuaca. Pilot dapat mempertimbangkan informasi ini ketika merencanakan rute mereka. Dengan data awal ini mereka dapat menghindari badai petir yang terisolasi. Namun, menghindari turbulensi akan lebih sulit dilakukan saat udara cerah. Gratton mengatakan penerbangan yang menggunakan rute yang sama di masa lalu juga mengalami turbulensi. Jika pesan ini muncul, pilot akan berusaha menghindari area turbulensi atau memperlambat pesawat untuk mengurangi dampaknya. Awak penerbangan juga mendapat pelatihan dalam menghadapi turbulensi. Penumpang disarankan untuk mengenakan sabuk pengaman dan tidak meletakkan benda berat di kursinya. Pilot menyarankan penumpang untuk selalu memakai sabuk pengaman, terutama saat turbulensi tidak dapat diprediksi. Denada tinggal di Singapura dan melakukan perjalanan ke Indonesia selama beberapa jam untuk melakukan pengorbanan. Meski kini sebagian besar waktunya dan tinggalnya dihabiskan di Singapura bersama anak kesayangannya, Denada terus mengorbankan setiap momen Idul Adha gospelangolano.com.co di Indonesia. ID 18 Juni 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 11 Kunci Hubungan Langgeng Sampai Menikah Menurut Psikologi
Next post Liga Premier Minta Maaf karena Laga Tottenham vs Nottingham Forest Dimajukan 24 Jam