Mengekor Wall Street, Indeks Saham Jepang Menguat
gospelangolano.com, Jakarta Saham-saham Jepang naik pada hari Jumat, sementara sebagian besar pasar di kawasan Asia-Pasifik tutup karena hari libur umum. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,53%, setelah turun 1,5% di sesi sebelumnya. Topix juga naik 0,67% setelah jatuh 1,7%.
Yen Jepang akan diawasi dengan ketat selama sesi ini, di tengah spekulasi mengenai kemungkinan intervensi, setelah mata uang tersebut baru-baru ini mencapai level terendah dalam 34 tahun terhadap dolar AS di 151,97.
Kospi Korea Selatan kehilangan 0,2% tak lama setelah pembukaan, sedangkan Kosdaq berkapitalisasi kecil kehilangan 0,45%.
Pasar Tiongkok Daratan akan dibuka untuk bisnis. Hong Kong, Singapura, India, Australia, dan Selandia Baru adalah beberapa pasar terbesar di Asia-Pasifik yang tutup untuk libur Jumat Agung.
Di Wall Street Amerika Serikat (AS), indeks S&P 500 mencatatkan kinerja kuartal pertama terbaiknya dalam lima tahun terakhir.
Indeks S&P 500 ditutup 0,11% lebih tinggi pada perdagangan Kamis sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,12%. Kedua pointer terhubung ke level rekaman. Nasdaq Composite turun 0,12%.
Indeks S&P 500 dan rata-rata industri Dow Jones ditutup pada rekor baru pada hari Kamis.
Pasar yang lebih luas naik 0,11% menjadi menetap di 5,254.35, rekor kuartalan pertama sejak 2019. Dow dengan 30 saham naik 47,29 poin, atau 0,12% menjadi menetap di 39,807.37, membuatnya sangat dekat dengan level 40,000. Sementara itu, Nasdaq Composite yang berbasis teknologi turun 0,12% menjadi ditutup pada 16.379,46. harga minyak
Harga minyak naik hingga lebih dari $1 per barel, setelah kenaikan ketiga dalam sebulan. Harga minyak naik lebih dari $1 per hari pada hari Kamis, dan berada di jalur kenaikan bulanan ketiga.
Kontrak West Texas Intermediate untuk bulan Mei naik $1,82 atau 2,24% menjadi $83,17 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent untuk kontrak Mei naik $1,39 atau 1,61% menjadi $87,48 per barel.
Harga minyak mentah AS naik 6,27% dalam sebulan, sedangkan harga internasional naik 4,62%.
Harga minyak naik karena permintaan yang kuat dan pasokan yang rendah. Morgan Stanley memperkirakan penurunan 400.000 barel per hari pada kuartal kedua dan penurunan 800.000 barel per hari pada kuartal ketiga.