Mengapa Burung Berkicau saat Tidur? Ini Penjelasannya

Read Time:1 Minute, 33 Second

JAKARTA – Fenomena kicauan burung saat tidur sudah lama menjadi perhatian para peneliti. Kini mereka telah mencapai terobosan baru dalam memahami mimpi burung dan menerjemahkan melodi damainya

Penelitian yang dilakukan di Universitas Buenos Aires menunjukkan bahwa ada wilayah otak yang aktif saat tidur. Daerah-daerah ini memiliki pola serupa ketika burung terjaga dan berkicau

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa pola otak ini menggerakkan gerakan otot halus dalam vokalisasi burung yang sedang tidur. Ini menjadi “lagu keheningan”.

Saat burung tidur, bagian otak yang bertanggung jawab atas nyanyian di siang hari tetap aktif dan menunjukkan pola yang mirip dengan yang terlihat saat mereka bangun. Para peneliti sebelumnya telah menunjukkan bahwa pola otak ini mengaktifkan otot-otot vokal burung, memungkinkan mereka bernyanyi dengan tenang saat mereka tidur.

Namun, belum dapat direncanakan bagaimana melakukan kegiatan malam tersebut Dalam sebuah studi baru, para peneliti menerjemahkan gerakan otot vokal burung saat bermimpi ke dalam lagu sintetis. “Mimpi adalah salah satu bagian paling intim dan berguna dalam keberadaan kita,” kata Gabriel Mindlin, penulis studi dan pakar mekanisme fisiologis di balik sleep apnea.

“Sangat mengharukan mengetahui bahwa kita berbagi sesuatu dengan spesies yang sangat jauh, dan masuk ke dalam pikiran seekor burung yang sedang bermimpi dan mendengar apa arti mimpi tersebut. Kesempatan untuk mendengarkan adalah godaan yang tidak dapat ditolak. “

Suara burung dihasilkan oleh organ unik yang hanya terdapat pada burung Terletak di dasar trakea, udara yang melewatinya menyebabkan getaran pada sebagian atau seluruh dinding organ, dan kantung udara di sekitarnya bertindak sebagai ruang resonansi. Nada suara yang dihasilkan bergantung pada nada bunga bakung dan otot-otot yang mengelilingi saluran udara

Para peneliti memilih ekor kuning Brazil, khususnya Greater Kiskadi, karena merupakan spesies yang digunakan dalam penelitian sebelumnya. Burung bersuara keras dan agresif ini, ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan, dikenal dengan panggilan tiga suku kata. Padahal, namanya berasal dari julukan “kiss-ka-dee”. Kiskadi mengeluarkan seruan khas ketika mempertahankan wilayahnya

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 5 Bukti Barcelona Kurang Jago di Bursa Transfer Pemain
Next post Diduga Hamil, Erina Gudono Mengaku Baru Lahap Makan Saat Menyantap Kering Tempe Kiriman Iriana Jokowi