Mendorong Akselerasi Kendaraan Listrik: Peran Vital Lembaga Keuangan di Indonesia

0 0
Read Time:1 Minute, 51 Second

gospelangolano.com, JAKARTA – Salah satu kunci penting percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia adalah akses pembiayaan murah bagi masyarakat. Selama ini banyak lembaga keuangan yang memberikan kemudahan akses kredit kendaraan bagi masyarakat, namun tidak di sektor kendaraan listrik.

Eko Aji Buwono, manajer nasional proyek ENTREV, menjelaskan masyarakat Indonesia saat ini masih terbagi dalam kelas sosial dengan kesenjangan yang besar. Untuk itu, mendorong kendaraan listrik menjadi gaya hidup memerlukan dukungan semua pihak.

“Saat ini kendaraan listrik masih menjadi gaya hidup dan belum menjadi kebutuhan karena harga (pembelian) kendaraan listrik (roda empat) masih relatif lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga bahan bakar kendaraan sekelasnya,” ujarnya. . Dia. ujar Eko dalam keterangan yang diterima gospelangolano.com, Rabu (27/3/2024).

Eco meyakini, oleh karena itu, kami membangun ekosistem kendaraan listrik dengan mencoba berbagai cara, seperti mendorong produksi baterai dan produksi dalam negeri. Selain itu, akses terhadap pendanaan adalah hal yang paling penting.

“Lembaga keuangan masih mempelajari pembiayaan kendaraan listrik karena pasar sekunder (pasar kendaraan bekas) belum cukup besar sehingga menjadi faktor risiko dari sisi pembiayaan dan ketersediaan,” kata Eco.

Kedepannya harus ada pasar kendaraan listrik bekas, dimana 2W telah menciptakan pasar kendaraan bekas dan terbukti harganya stabil dan tidak turun. 

Saat ini OJK telah mendukung program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL BB) yang dicanangkan pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 55/2019, mendorong perbankan nasional untuk ikut serta dalam pelaksanaan program ini.

Dorongan tersebut harus dibarengi dengan kemauan lembaga keuangan negara untuk memperluas volume penyaluran kredit dan cakupan sasaran kredit.

Departemen Pengaturan dan Pembinaan Lembaga Keuangan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK mencatat pembiayaan yang diberikan perusahaan multifinance untuk kendaraan listrik masih tergolong kecil.

“Untuk beberapa perusahaan, rata-rata porsi pembiayaan EV pada tahun 2022 masih kurang dari 1% atau kurang dari Rp 100 miliar dari total pembiayaan yang diberikan masing-masing perusahaan.

Meski demikian, OJK menyebut perkembangan kendaraan listrik di Indonesia cukup menjanjikan dengan adanya berbagai program yang mendorong penggunaan KBLBB di masyarakat. OJK juga menyebut penjualan KBLBB berpotensi besar untuk didorong lebih tinggi sehingga menjadi peluang bisnis bagi perusahaan keuangan.

Untuk mendorong dan memaksimalkan potensi pembiayaan kendaraan listrik di masa depan, OJK mempertimbangkan untuk menerbitkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028.

happy Mendorong Akselerasi Kendaraan Listrik: Peran Vital Lembaga Keuangan di Indonesia
Happy
0 %
sad Mendorong Akselerasi Kendaraan Listrik: Peran Vital Lembaga Keuangan di Indonesia
Sad
0 %
excited Mendorong Akselerasi Kendaraan Listrik: Peran Vital Lembaga Keuangan di Indonesia
Excited
0 %
sleepy Mendorong Akselerasi Kendaraan Listrik: Peran Vital Lembaga Keuangan di Indonesia
Sleepy
0 %
angry Mendorong Akselerasi Kendaraan Listrik: Peran Vital Lembaga Keuangan di Indonesia
Angry
0 %
surprise Mendorong Akselerasi Kendaraan Listrik: Peran Vital Lembaga Keuangan di Indonesia
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D