Melaksanakan Tarawih Sebelum Shalat Isya, Sah atau Tidak?

0 0
Read Time:3 Minute, 18 Second

gospelangolano.com, Jakarta Tarawih Jamaah dilaksanakan setelah salat magrib. Namun tidak jarang masyarakat datang terlambat ke masjid sehingga memilih untuk segera mengikuti imam untuk salat tarawih, meski ia belum salat magrib.

Lantas apakah boleh melaksanakan salat tarawih sebelum salat magrib?  

Menurut literatur fikih mazhab Syafi’i, waktu salat tarawih dimulai dari waktu salat magrib hingga subuh. Perlu diketahui, salat tarawih hanya bisa dilakukan setelah salat magrib. 

“Kalaupun sudah masuk waktu Isya, namun jika masyarakat belum melaksanakan salat Isya, maka hukum tarawih yang dilakukannya tidak sah,” kata Ma’had Aly Lirboyo Kediri, mantan santri dan penggiat literasi pesantren Ustaz A. Zaeini Misbaahuddin, . Asyuari mengutip NU Online, Senin (25/03/2024).

Hal ini berlaku bagi orang yang mengetahui batalnya shalat tarawih sebelum Isya. Sedangkan bagi yang belum mengetahuinya, hukum salatnya tetap sah, namun statusnya menjadi salat sunnah mutlak (bukan salat tarawih).  

Ketika ditanya mengenai persoalan ini, Imam Ibnu Ziyad (wafat 975 H) menjelaskan dalam kumpulan fatwanya Ghayatu Talkhisil Murad:  

وقت التراويح بين على الإشاه وطل Pikiran ان علما لم تنعقد و تنعقد و تنعها حتمل تنعها حتمل علما لم تنعقد صلى فقتها فب Ient  

Ini berarti:

“Waktu melaksanakan shalat tarawih adalah antara shalat magrib dan subuh. Jika seseorang shalat tarawih sebelum shalat magrib, maka jika dia mengetahui hukumnya (tidak sah melaksanakan shalat tarawih sebelum shalat magrib), maka tarawihnya shalatnya tidak sah.”

Sedangkan jika ia tidak mengetahui hukumnya, maka salat tarawih itu berpeluang menjadi salat sunnah mutlak. Ibarat orang yang menunaikan salat sunah sore, ketika disangka telah tiba waktunya, namun terlihat telah tiba. belum datang. Menurut pendapat yang lebih tinggi hukum itu tidak sah.” (Abdurrahman Ibnu Ziyad Az-Zubaidi, Ghayatu Talkhisil Murad, [Beirut, Darul Fikr], Volume I, Halaman 21).  

Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa jika terlambat datang ke masjid untuk melaksanakan shalat tarawih, maka jamaah harus melaksanakan shalat magrib terlebih dahulu.

Apabila tarawih dilakukan sebelum salat zuhur, maka salat tersebut termasuk salat sunah mutlak atau salat sunah yang dilakukan antara maghrib dan salat magrib, bukan salat tarawih. Berikut sabda Syekh Zainuddin Ahmad bin Abdul Aziz Al-Malibari (h 987 H) dalam kitabnya Fathul Mu’in:

  وَلَوْ خَرَجَ الْوَقْتُ لَمْ يَجُزْ قَضَاوُهَا قَبpet عْضَُقجو بpet عْضَُجُ زْ maju 

 Ini berarti:

“Jika waktu salat Witir atau tarawih sudah lewat, maka tidak dapat diqadha sebelum salat magrib seperti pada salat sunnah caretib badiyah. setelah shalat witir atau tarawih batal, maka shalat witir atau tarawih menjadi shalat sunnah yang lengkap.” (Zainuddin Ahmad bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu’in bi Syarhi Qurratul ‘Ain bi Muhimmatid Din, [Beirut: Dar Ibn Hazm], Jilid I, halaman 161) 

Zaeini menyimpulkan hukum menunaikan salat tarawih namun tetap salat magrib adalah tidak sah. Sebab, waktu salat tarawih dimulai setelah waktu salat magrib telah tiba, jika sebenarnya sudah salat malam hingga subuh.

Hukum batalnya ini berlaku bagi orang yang mengetahui batalnya shalat tarawih sebelum shalat magrib.   

Adapun bagi orang yang belum mengetahui hukumnya, maka shalatnya tetap sah, namun statusnya menjadi shalat sunnah mutlak (bukan shalat tarawih). Oleh karena itu, jika seseorang datang terlambat untuk jamaah shalat tarawih, hendaknya ia menunaikan shalat magrib terlebih dahulu baru kemudian menunaikan shalat tarawih sunnah.

Zaeini menjelaskan sebelumnya, salat tarawih merupakan salat usai ciuman yang dilakukan setelah salat magrib di bulan suci Ramadhan.

Sholat tarawih mempunyai banyak keutamaan sehingga banyak orang yang berlomba-lomba menunaikannya, padahal sudah sangat terlambat untuk sampai pada salat tarawih berjamaah. Diantaranya, sebagaimana tercantum dalam pasal utama hadis Nabi Muhammad SAW:

  مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهَهان ا, ذَنْبِهِ  

Ini berarti:

“Barangsiapa yang shalat di bulan Ramadhan (pada malam bulan), karena ia berlandaskan iman dan mencari pahala, maka pasti akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun Alaih).

Kebanyakan ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan shalat malam di bulan Ramadhan adalah shalat tarawih. Pahala yang disebutkan dalam hadis berlaku secara umum, baik sendiri maupun berjamaah.  

happy Melaksanakan Tarawih Sebelum Shalat Isya, Sah atau Tidak?
Happy
0 %
sad Melaksanakan Tarawih Sebelum Shalat Isya, Sah atau Tidak?
Sad
0 %
excited Melaksanakan Tarawih Sebelum Shalat Isya, Sah atau Tidak?
Excited
0 %
sleepy Melaksanakan Tarawih Sebelum Shalat Isya, Sah atau Tidak?
Sleepy
0 %
angry Melaksanakan Tarawih Sebelum Shalat Isya, Sah atau Tidak?
Angry
0 %
surprise Melaksanakan Tarawih Sebelum Shalat Isya, Sah atau Tidak?
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D