Makan Cokelat Baik atau Buruk untuk Kesehatan? Ini Jawabannya

Read Time:1 Minute, 29 Second

gospelangolano.com, JAKARTA – Konsumsi coklat berlebihan dinilai berdampak buruk bagi kesehatan. Hal ini masuk akal mengingat tingginya kandungan lemak dan gula pada sebagian besar coklat batangan yang ada di pasaran.

Namun, mengonsumsi coklat dalam jumlah sedang justru baik untuk tubuh. Ada banyak bukti yang membuktikan hal ini. Cokelat atau lebih tepatnya kakao (biji coklat mentah yang belum dimurnikan) banyak mengandung zat aktif yang dapat menimbulkan efek farmakologis pada tubuh. 

Dikutip dari Medical Xpress, Minggu (31/3/2024), senyawa yang menimbulkan efek neurologis pada otak harus mampu melewati “sawar darah-otak”. Ini adalah lapisan pelindung yang mencegah zat berbahaya seperti racun dan bakteri menembus jaringan saraf halus.

Salah satu yang memiliki kemampuan tersebut adalah senyawa theobromine, yang juga ditemukan dalam teh dan berkontribusi terhadap rasa pahitnya. Teh dan coklat juga mengandung kafein, yang termasuk dalam kelompok purin theobromine. 

Bahan kimia ini antara lain berkontribusi terhadap sifat adiktif pada coklat. Mereka memiliki kemampuan untuk melewati sawar darah-otak, sehingga mempengaruhi sistem saraf. Itu sebabnya mereka dikenal sebagai bahan kimia psikoaktif.

Inilah mengapa mengonsumsi coklat (cobalah coklat hitam tanpa pemanis berlebihan) dianggap baik untuk kondisi mental Anda. Sebuah tinjauan sistematis terhadap sekelompok penelitian mengungkapkan bahwa makan coklat dapat mempengaruhi perasaan dan emosi.

Sebagian besar peserta yang makan coklat menunjukkan peningkatan suasana hati, kecemasan, energi dan kegembiraan. Ada organ lain selain otak yang juga mendapat manfaat dari efek penyembuhan kakao. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi kakao mempunyai efek positif pada sistem kardiovaskular.  

Pertama, konsumsi coklat dalam jumlah sedang dapat mencegah disfungsi endotel. Istilah tersebut mengacu pada proses pengerasan pembuluh darah dan penumpukan plak lemak, yang dapat memicu serangan jantung dan stroke. 

Mengonsumsi coklat hitam juga dapat menurunkan tekanan darah, faktor risiko lain penyakit arteri, dan mencegah pembentukan gumpalan yang menyumbat pembuluh darah. Jadi silakan makan coklat asal jangan berlebihan.

 

 

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Ini Cara Memaksimalkan Crowdsourcing untuk Pertumbuhan Bisnis
Next post Potret Ruang Kerja Rizky Febian yang Nyaman dan Minimalis, Sebelumnya Sebuah Garasi