Mahasiswi PPDS Anestesi Aulia Risma Lestari Sering Izin Sakit, Dekan FK Undip: Termasuk Anak yang Perlu Support Khusus

0 0
Read Time:2 Minute, 8 Second

gospelangolano.com, Jakarta Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) Yan Wisnu Prajoko membeberkan soal mahasiswa program pendidikan dokter anestesi (PPDS) Aulia Risma Lestari.

Dokter Risma merupakan seorang PPDS yang ditemukan tewas di kosnya setelah menyuntikkan obat ke tubuhnya. Tak sedikit masyarakat yang menduga dokter PPDS RS Kariadi itu bunuh diri setelah mendapat pelecehan dari seorang lelaki tua.

Meski begitu, Yan mengatakan kasus ini perlu penyidikan lebih lanjut dan pihaknya menunggu hasil penyidikan.

Menurut saya, Dokter Risma harus mengusut apakah yang menimpa almarhum merupakan pelecehan, ujarnya. 

“Apakah meninggalnya Dokter Risma terkait langsung atau tidak dengan tindakan perundungan, kita tunggu saja hasil penyelidikan pihak kepolisian,” kata Yan dalam temu media di Kampus Undip yang disiarkan langsung melalui Zoom, Jumat (8/8/2021). ). 23). /2024).

Yan menuturkan, sepanjang hidupnya Risma kerap bolos sekolah karena sakit. Undip selalu mengizinkan.

“Setiap siswa PPDS, setiap anak, ibarat kita yang mempunyai anak, kita mempunyai anak yang sehat, kita mempunyai anak yang memerlukan perhatian. Kami menyadari bahwa almarhum memerlukan dukungan khusus dan ini dikembangkan oleh teman-temannya,” jelas Yan.

Yan menambahkan, selama PPDS, Risma kerap meminta izin sakit.

“Dia (Risma) beberapa kali dipulangkan cuti sakit karena tidak mengikuti pendidikan. Jadi, ketika kami melihat itu, kami sebenarnya mengembangkan dukungan. “Dan kami belum menyetujui permohonan izin apa pun.”

Yan juga menegaskan, meski kerap mengambil cuti sakit, FK Undip tidak pernah memberikan sanksi apalagi memutusnya (DO).

“Kami sebenarnya memudahkan, datanglah kalau memang butuh istirahat. Dia menjalani dua operasi dan kami menerimanya.”

Yan pun menyinggung keterangan resmi hasil pemeriksaan internal yang dirilis pada 15 Agustus 2024. Dalam surat tersebut, pihaknya menyatakan dugaan pelecehan terhadap Dokter Risma hingga berujung pada bunuh diri bukanlah hal yang benar. BENAR.

Menurut Yan, pernyataan itu didasari semakin mendalamnya penyakit Risma bersama teman-temannya yang memberikan dukungan.

“Temannya sendiri membuat sistem yang kalau tidak hadir akan langsung mencari yang bersangkutan.”

Jadi dengan hal-hal tersebut dapat disimpulkan tidak ada perundungan dalam kasus ini, kata Yan.

Dugaan perundungan yang dilakukan terhadap Risma rupanya membuka kasus lama yang terjadi di FK Undip.

Bahkan, kasus pelecehan yang terjadi tiga tahun lalu terungkap dan menyeret nama dokter Prathita Amanda Aryani.

Dokter ini viral di media sosial karena terungkap isi percakapannya dengan pemuda tersebut. Salah satu yang membuat netizen geram adalah perintah makan lima bungkus nasi Padang di PPDS dan harus dicatat. Kasus ini pun dibenarkan oleh Yan.

“Adapun Dokter Prathita tiga tahun lalu, kasusnya benar seperti yang dinyatakan, kasus yang persis seperti yang disebutkan (makan 5 bungkus nasi Padang) benar-benar terjadi dan mendapat sanksi.”

“Tapi itu terjadi tiga tahun lalu. “Kalau sanksinya nanti bisa kita lewati,” kata Yan.

happy Mahasiswi PPDS Anestesi Aulia Risma Lestari Sering Izin Sakit, Dekan FK Undip: Termasuk Anak yang Perlu Support Khusus
Happy
0 %
sad Mahasiswi PPDS Anestesi Aulia Risma Lestari Sering Izin Sakit, Dekan FK Undip: Termasuk Anak yang Perlu Support Khusus
Sad
0 %
excited Mahasiswi PPDS Anestesi Aulia Risma Lestari Sering Izin Sakit, Dekan FK Undip: Termasuk Anak yang Perlu Support Khusus
Excited
0 %
sleepy Mahasiswi PPDS Anestesi Aulia Risma Lestari Sering Izin Sakit, Dekan FK Undip: Termasuk Anak yang Perlu Support Khusus
Sleepy
0 %
angry Mahasiswi PPDS Anestesi Aulia Risma Lestari Sering Izin Sakit, Dekan FK Undip: Termasuk Anak yang Perlu Support Khusus
Angry
0 %
surprise Mahasiswi PPDS Anestesi Aulia Risma Lestari Sering Izin Sakit, Dekan FK Undip: Termasuk Anak yang Perlu Support Khusus
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D