Mahasiswa Hingga Pelajar Banyak terjerat Judi Online, Pemerintah Tetapkan Usia Pengguna

0 0
Read Time:3 Minute, 24 Second

JAKARTA – Masyarakat masih bingung dengan kontroversi seputar game simulasi sehingga banyak orang yang tidak memahami aturan dan batasan game terkait musim ini.

Kekhawatiran terhadap dampak negatif semakin meningkat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja, ketika terdapat akses internet dan penggunaan perangkat digital.

Statistik baru menunjukkan terjadi peningkatan perjudian online di Indonesia yang mencapai total Rp 327 triliun pada tahun 2023 dan mencapai Rp 100 triliun dengan 3,2 juta orang berpartisipasi pada tiga kuartal pertama tahun 2024.

Fenomena ini semakin menyedihkan karena game online mulai populer di kalangan mahasiswa dan mahasiswa.

Menyikapi situasi tersebut, Kominfo berupaya menutup 1,5 juta situs terkait perjudian sejak Juli 2022 hingga Maret 2024.

Selain itu, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan melalui Menteri Komunikasi dan Informatika. 2 Tahun 2024 dari segi ranking game.

Peraturan ini bertujuan untuk mengidentifikasi game berdasarkan usia pengguna, dengan definisi yang jelas mengenai konten yang dapat diakses oleh setiap kelompok umur.

Klasifikasi game juga didasarkan pada banyak faktor, termasuk konten negatif seperti merokok, alkohol, narkoba, kekerasan, dan perjudian. Game yang berisi objek simulasi dan/atau perjudian/aktivitas keberuntungan mungkin dibatasi untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Penerbit game juga perlu diklasifikasikan kembali ketika pembaruan konten terjadi.

Pakar Hukum Universitas Trisakti, Prof. Trubus Rahadiansyah mengatakan, adanya regulasi yang menetapkan usia minimal 18 tahun untuk bermain berkonten perjudian tanpa uang merupakan hal yang penting.

Namun yang terpenting adalah memastikan tidak ada unsur uang dan permainan tersebut tidak melanggar prinsip sosial, agama, dan moral, kata Trubus, Senin, 10 Juni 2024.

Profesor Trubus juga menekankan perlunya jaminan usia untuk mencegah siswa memainkan permainan yang tidak pantas, sekaligus menekankan perlunya penegakan hukum yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan oleh para pemain dan penyedia layanan.

Sebelumnya misalnya Higgs Games Island (HGI) sempat menjadi sorotan. Fungsi “Kirim” HGI dilanggar oleh beberapa penjahat, menyebabkan game tersebut dilarang. Namun sesuai instruksi Kominfo, HGI menghapus tayangan ini di wilayah Indonesia dan membatasi IP Indonesia pada versi global.

Profesor Trubus mengatakan bahwa undang-undang ini sangat baik dan penting dalam memberikan batasan yang jelas antara permainan online dan permainan simulasi kartu. Dengan undang-undang ini diharapkan masyarakat dapat memahami perbedaannya dan tidak terjerumus dalam perjudian.

Perlu diketahui, HGI tidak melanggar Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 2024.

Permainan ini hanya menampilkan simulasi permainan kartu, namun tidak menggunakan hukum untuk membayar mata uang asing, uang elektronik, atau aset digital, sehingga tetap berlaku untuk pengguna berdasarkan ketentuan penggunaan.

Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah, apakah kehidupan sebuah game simulasi benar-benar membuat orang berjudi dengan uang sungguhan? Kekhawatiran ini semakin relevan, seiring banyaknya kesalahpahaman di masyarakat mengenai aturan dan pantangan perjudian.

Menurut psikolog Wahyu Aulizalsini, bermain game online memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan daya pikir, mengurangi stres jika rutin bermain dan enjoy, serta melatih keterampilan teknis teknologi bagi para gamer online agar tidak menjadi tech savvy.

“Di era digital ini, game online menjadi sangat populer sehingga banyak orang menjadi kecanduan. Pengendalian diri yang baik sangat penting dalam pencegahan, membantu seseorang untuk memiliki disiplin dan kontrol.”

Sekadar informasi, menurut data Pusat Pelaporan dan Penelitian Keuangan (PPATK), sejak awal tahun 2023 hingga saat ini, seluruh pelaku usaha perjudian online di Indonesia telah mencapai Rp 200 triliun.

Dalam beberapa kasus, pelajar yang terjebak pinjaman online juga meminjam aset orang tuanya untuk bermain game online.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana pada tahun 2023 mengumumkan sebanyak 2.761.828 orang atau sekitar 2,7 juta orang telah mengikuti game online pada tahun 2017-2022. Sebagian besar atau sebanyak 2.190.447 (2,1 juta) permainan taruhan dengan angka rendah (di bawah Rp 100.000) merupakan kelompok berpendapatan rendah. Diantaranya pelajar, pekerja, petani, ibu rumah tangga, pekerja swasta dan lain-lain.

Oleh karena itu, edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai risiko perjudian online, serta perlindungan game oleh pengembang game dan pemerintah terkait, dapat membantu melindungi para pemainnya, terutama generasi muda, dari perangkat perjudian yang berbahaya.

Baca presentasi pendidikan lainnya di tautan ini. 3 Siswa Raih Beasiswa Ratusan Juta di Kompetisi Pelajar Internasional Siswa kami didukung dengan baik sebagai penerima beasiswa senilai lebih dari RM127,300 atau Rp 444,7 juta (kurs Rp 3,494) setelah keluar sebagai pemenang. gospelangolano.com.co.id 8 Agustus 2024

happy Mahasiswa Hingga Pelajar Banyak terjerat Judi Online, Pemerintah Tetapkan Usia Pengguna
Happy
0 %
sad Mahasiswa Hingga Pelajar Banyak terjerat Judi Online, Pemerintah Tetapkan Usia Pengguna
Sad
0 %
excited Mahasiswa Hingga Pelajar Banyak terjerat Judi Online, Pemerintah Tetapkan Usia Pengguna
Excited
0 %
sleepy Mahasiswa Hingga Pelajar Banyak terjerat Judi Online, Pemerintah Tetapkan Usia Pengguna
Sleepy
0 %
angry Mahasiswa Hingga Pelajar Banyak terjerat Judi Online, Pemerintah Tetapkan Usia Pengguna
Angry
0 %
surprise Mahasiswa Hingga Pelajar Banyak terjerat Judi Online, Pemerintah Tetapkan Usia Pengguna
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D