Lirik Lagu Lampu Kuning dari Juicy Luicy, Makna Hati-Hati Saat Rasa Cinta Datang Sekaligus Penanda Dirilisnya Album Non Fiksi
gospelangolano.com, Jakarta – Grup Juicy Luicy memperkenalkan lagu berjudul Lampu Kuning. Lirik lagu tersebut diperkenalkan pada 27 Juni 2024 oleh grup beranggotakan Julian Emperor (vokal), Denis Ligia (gitar), Zamzam Y.M (saksofon), Dwi Nugroho (drum) dan Bina Bagja (bass).
Lirik lagu Lampu Kuning menceritakan tentang tanda-tanda kehati-hatian dalam menghadapi perasaan cinta. Lirik lagu Juicy Luicy mencoba menggambarkan perasaan takut dan kecewa ketika momen mendekati orang yang dicintai tidak berjalan dengan baik.
Lagu Yellow Light muncul di album baru Juicy Luicy yang berjudul Non Fiction. Nantinya, album produksi E-Motion Entertainment ini berisi 13 lagu karya Julian Emperor dan lainnya. Di YouTube, lagu ini berhasil menarik perhatian banyak pendengar.
“Korban patah hati, pihak ketiga, sudut, percintaan yang gagal, dia pergi ke Juicy Lucy, sial,” tulis salah satu YouTuber.
Hujan deras dapat menyulitkan pemulihan sinyal Anda
Saya membuat sepuluh pilihan
Apakah Anda tidak menerima pesannya?
Bosan tidur berlebihan?
Atau kamu sengaja mengabaikannya?
Tapi sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya
Dengan kemeja hitam favoritmu
Benar tidak?
Atau hanya dalam benakmu, sebuah kerinduan yang tak kunjung terkabul
Mengapa saya menginjak gas dan mengemudi
Meski lampu kuning sudah memperingatkanku?
Bahaya di hadapanku
Hati-hati, kamu akan kecewa jika menunggu
Saya tahu lagu lama
Apa bedanya kali ini dengan kemarin?
Saya tidak ingin mendengar peringatan
Benar tidak?
Atau menurutku memang benar apa yang dikatakan orang
Mengapa saya menginjak gas dan mengemudi
Meski lampu kuning sudah memperingatkanku?
Bahaya di hadapanku
Hati-hati, kamu akan kecewa jika menunggu
Saya tahu lagu lama
Tunggu sebelum kamu jatuh
Jangan ditunda dari awal
Kecemasan makanan saya
Ya, saya tahu itu
Mengapa saya menginjak gas dan mengemudi
Meski lampu kuning sudah memperingatkanku?
Bahaya di hadapanku
Hati-hati, kamu akan kecewa jika menunggu
Saya sudah tahu bahwa saya hanya kehilangan satu sisi
Saya masih mencoba melempar dadu keberuntungan saya
Kecerobohan nomor satu
Menangis sebanyak sebelumnya
Saya tahu lagu lama
Lupakan bahwa saya buta atau batu