LINAC dan Brachytherapy Disebut Sebagai Terobosan Baru Pengobatan Kanker, Apa Keunggulannya?

0 0
Read Time:2 Minute, 42 Second

gospelangolano.com, Jakarta Teknologi pengobatan kanker semakin menunjukkan kemajuan. Salah satu kemajuan terkini dalam radioterapi kanker adalah linear accelerator (LINAC) dan brachytherapy.

Menurut Denny Handoyo Kirana, ahli onkologi radiasi RS Siloam MRCCC Semanggi, LINAC merupakan teknik radioterapi eksternal sedangkan brachytherapy merupakan radioterapi internal. Radioterapi eksternal

Terapi radiasi pancaran eksternal mengarahkan pancaran radiasi dari luar tubuh ke area tubuh yang terkena kanker. Prosedur ini dilakukan dengan bantuan alat radiasi yang menyebar ke seluruh tubuh pasien.

Durasi terapi radiasi bervariasi tergantung rencana pengobatan yang ditentukan oleh ahli onkologi radiasi, berkisar antara 4 hingga 15 menit. Radioterapi internal

Sementara itu, terapi radiasi internal, disebut juga brachytherapy, melibatkan penempatan sumber radiasi di dekat kanker atau di dalam tubuh pasien. Ini ditujukan langsung ke area kanker.

“Metode ini terutama digunakan dalam pengobatan kanker serviks, prostat, kepala dan leher. Prosedur brakiterapi memakan waktu sekitar 20 hingga 30 menit, kata Denny Health kepada gospelangolano.com melalui keterangan tertulis, Selasa (16/4/2024).

Teknologi radioterapi dan brakiterapi LINAC mempercepat radioterapi kanker sehingga rumah sakit dapat menyediakan lebih dari 36.000 perawatan radioterapi per tahun.

Melalui penggunaan LINAC dan brachytherapy, setiap pasien kanker menerima pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.

Hal ini juga dikaitkan dengan peningkatan peluang pemulihan dan kualitas hidup pasien yang lebih baik.

Telah ditekankan sebelumnya bahwa pengobatan pasien kanker yang cepat dan tepat sangatlah penting. Sebab pada tahun 2022, jumlah penderita kanker di seluruh dunia akan mencapai 9,6 juta.

Indonesia menduduki peringkat ke-8 angka kanker tertinggi di Asia Tenggara. Salah satu cara untuk mengobati kanker adalah melalui penggunaan radioterapi atau disebut juga radioterapi.

Denny menjelaskan, terapi radiasi sendiri merupakan pengobatan kanker yang menggunakan radiasi untuk membunuh sel kanker dan mencegah pasien terkena kanker.

60 persen pasien kanker di Indonesia membutuhkan pengobatan ini. Secara singkat langkah pertama yang dilakukan adalah pengambilan gambar pasien (CT Planning) untuk menentukan target radiasi.

Dokter kemudian menentukan lokasi sasaran dan perencanaan radioterapi sebelum melanjutkan dengan radioterapi atau radioterapi.

Terapi radiasi dianggap sebagai salah satu pilihan pengobatan untuk beberapa tujuan, antara lain: Mengurangi ukuran tumor sebelum operasi Mengobati kanker Mencegah kambuhnya kanker Mengurangi rasa sakit akibat kanker untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

“Sebelum melakukan terapi radiasi, yang penting adalah mengetahui sifat kankernya, apakah akan merespon terapi radiasi dengan baik,” jelas Denny.

Terapi radiasi, lanjut Denny, merupakan pengobatan yang lebih terarah dan terarah dibandingkan pengobatan kanker lainnya. Pasalnya, teknik ini secara tepat dan akurat hanya menyerang area yang terkena kanker saja, namun menghindari organ sehat di sekitar targetnya.

Ini adalah keuntungan lain dari radioterapi dibandingkan pengobatan kanker lainnya.

 

Seperti pengobatan lainnya, radioterapi memiliki risiko efek samping. Efek samping terapi radiasi dibedakan menjadi dua, yaitu: Efek samping jangka pendek (hingga 6 bulan jika terjadi segera). Efek samping jangka panjang (jika terjadi setelah 6 bulan).

Efek samping jangka pendek dari terapi radiasi meliputi: Mual dan muntah: Dapat terjadi pada pasien yang menerima terapi radiasi pada lambung dan saluran pencernaan. Rambut rontok: Dapat terjadi pada area kulit yang telah menjalani terapi radiasi. Perubahan kulit: Kulit yang terkena terapi radiasi bisa menjadi merah.

Efek samping jangka panjang dari terapi radiasi antara lain: Perubahan pada organ yang terkena radiasi: Jika terapi radiasi diberikan pada organ sensitif, maka dapat mempengaruhi fungsi organ dalam jangka panjang. Perubahan pada organ reproduksi: Terapi radiasi pada area reproduksi dapat mempengaruhi kesuburan.

happy LINAC dan Brachytherapy Disebut Sebagai Terobosan Baru Pengobatan Kanker, Apa Keunggulannya?
Happy
0 %
sad LINAC dan Brachytherapy Disebut Sebagai Terobosan Baru Pengobatan Kanker, Apa Keunggulannya?
Sad
0 %
excited LINAC dan Brachytherapy Disebut Sebagai Terobosan Baru Pengobatan Kanker, Apa Keunggulannya?
Excited
0 %
sleepy LINAC dan Brachytherapy Disebut Sebagai Terobosan Baru Pengobatan Kanker, Apa Keunggulannya?
Sleepy
0 %
angry LINAC dan Brachytherapy Disebut Sebagai Terobosan Baru Pengobatan Kanker, Apa Keunggulannya?
Angry
0 %
surprise LINAC dan Brachytherapy Disebut Sebagai Terobosan Baru Pengobatan Kanker, Apa Keunggulannya?
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D