Konflik Iran-Israel, Pertamina Siapkan Strategi Antisipasi Dampak Geopolitik  

0 0
Read Time:2 Minute, 5 Second

gospelangolano.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Tohar mengingatkan BUMN untuk mengkaji dampak krisis ekonomi dan geopolitik global. Pertamina mengikuti perkembangan terkini konflik Iran-Israel.

Direktur Utama PT Pertamina Niki Vidyawati mengatakan, Pertamina terus memantau perkembangan terkini dan dampak geopolitik yang memanas terhadap rantai pasokan energi global. Nikkei mengatakan volatilitas minyak global akan menjadi lebih dinamis seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. 

“Kami akan terus meningkatkan upaya pengurangan risiko untuk memitigasi potensi dampak dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pengendalian biaya, pemilihan campuran bahan baku yang optimal, manajemen inventaris yang efektif, produk berkinerja tinggi. efisiensi di segala bidang kegiatan,” kata Nick. 

Sebelumnya, Eric meminta seluruh BUMN menilai dampak perang Iran dengan Israel. Eric mengatakan, situasi ini menyebabkan dolar AS menguat terhadap rupiah dan tentunya harga minyak mentah WTI dan Brent masing-masing naik menjadi $85,7 dan $90,5 per barel. 

“Beberapa ekonom memperkirakan harga minyak bisa mencapai US$100 per barel jika konflik meningkat dan AS ikut terlibat.” 

Kedua faktor inilah yang membuat nilai tukar rupee melemah hingga Rp 16.000-16.300 per dolar AS dalam beberapa hari terakhir, kata Eric. Jika ketegangan geopolitik tidak mereda, angka ini bisa mencapai lebih dari Rs 16.500.

Eric memperkirakan situasi ekonomi dan geopolitik akan berdampak pada Indonesia dan melalui arus keluar investasi asing akan menyebabkan melemahnya nilai tukar rupiah dan peningkatan imbal hasil obligasi. Selain itu, biaya impor bahan baku dan pangan yang semakin mahal akibat terganggunya rantai pasok. Dan itu akan mengganggu neraca perdagangan Indonesia, lanjut Eric. 

Oleh karena itu, Eric meminta BUMN segera mengambil langkah mitigasi dampak global dengan mengkaji belanja modal, pembayaran utang, dan beban operasional hingga rencana aksi korporasi untuk melihat kondisi BUMN dalam situasi saat ini.

Erick meminta bank-bank BUMN menjaga porsi kredit secara proporsional yang terkena dampak fluktuasi rupee, suku bunga, dan harga minyak. Eric mengatakan, BUMN yang terkena dampak impor bahan baku dan BUMN yang porsi utang luar negerinya besar (dalam USD) seperti Pertamina, PLN, BUMN farmasi, MIND ID, memiliki USD sendiri dalam jumlah besar dalam waktu singkat. .Pengadaan harus ditingkatkan.

 – Eric melanjutkan. 

Selain itu, BUMN Eric yang saat ini berorientasi ekspor seperti MIND ID Mining dan PTPN Plantations dapat memanfaatkan tren kenaikan harga ini untuk mengurangi erosi neraca perdagangan. Eric mengatakan, BUMN yang memiliki utang luar negeri atau berencana menerbitkan instrumen dolar AS sebaiknya mengevaluasi opsi lindung nilai untuk mengurangi dampak fluktuasi nilai tukar.

“Seluruh BUMN diharapkan tetap waspada dan waspada, memantau situasi saat ini, mengingat kemungkinan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat,” kata Eric. 

  

happy Konflik Iran-Israel, Pertamina Siapkan Strategi Antisipasi Dampak Geopolitik  
Happy
0 %
sad Konflik Iran-Israel, Pertamina Siapkan Strategi Antisipasi Dampak Geopolitik  
Sad
0 %
excited Konflik Iran-Israel, Pertamina Siapkan Strategi Antisipasi Dampak Geopolitik  
Excited
0 %
sleepy Konflik Iran-Israel, Pertamina Siapkan Strategi Antisipasi Dampak Geopolitik  
Sleepy
0 %
angry Konflik Iran-Israel, Pertamina Siapkan Strategi Antisipasi Dampak Geopolitik  
Angry
0 %
surprise Konflik Iran-Israel, Pertamina Siapkan Strategi Antisipasi Dampak Geopolitik  
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D