Kocaknya Pembahasan War Takjil Antara Habib Jafar dan Pendeta Marcel

Read Time:3 Minute, 4 Second

JAKARTA – Tren perang takjil di media sosial TikTok ramai diperbincangkan. Perang takjeel ini merupakan sebuah tren di mana kaum non-Muslim ikut berburu takjeel dalam jumlah tertentu tepat pada saat penjual takjeel baru sedang menjual dagangannya.

Tren takjil perang ini sangat membekas di Ramadhan 2024 karena konon tren ini bisa menyatukan kembali seluruh umat beragama di Indonesia. Bahkan, tren takjil perang ini juga mendorong pendeta Gereja Tririas, Pdt. Marcel Saerang, S.E., M.Th. Dalam video viral yang ditampilkan dalam khotbahnya, Pendeta Marcel menyarankan umat Kristiani untuk ikut Perang Takjil di bulan Ramadhan.

Video tersebut sangat populer dan menghibur penontonnya. Pendeta Marcel terakhir terlihat di login podcast yang dimoderatori oleh Habib Jafar dan Onad. Menariknya, Pendeta Marcel kembali bercanda soal Perang Takdzhila.

“Kalau kemarin kita ngomong soal Takjil ya, makanya di awal, karena yang dipersiapkan lebih awal lebih baik kan? Jadi tujuan kita memenangkan Perang Takjil ini ya. Jadi kami secara sadar membicarakannya di gereja karena ini adalah strategi intelijen Takjil yang ingin kami kalahkan,” kata Pendeta Marcel, seperti dikutip dari siaran YouTube Dedy Corbuzier. 

“Sayangnya kami kalah,” kata Habib Jafar.

Pendeta Marcel lalu kembali bercanda bahwa perang takjil adalah masanya berjihad.

“Mungkin, saya tidak tahu, mungkin ada mata-mata. Kita berjihad lewat takjil,” ujarnya.

Sontak, Habib Jafar langsung membalas pernyataan tersebut dengan candaan yang membuat Onad tertawa. Habib Jafar mengumumkan membiarkan non-Muslim memenangkan Perang Takjil tahun ini. Namun, dia tak tinggal diam karena menjelang Paskah dia sudah menyusun strategi untuk menyembunyikan seluruh pendeta. Pada hari Paskah, ia akan memberikan ceramah dari mimbar paroki di beberapa gereja.

“Tidak apa-apa kalau menang Takjil. Tapi saat Paskah, semua pendeta saya bersembunyi, yang menceramahi Habib,” kata Habib Jafar.

Tak mau kalah, Pendeta Marcel pun kembali bercanda soal Perang Takdzil. Termasuk persoalan banyaknya pengguna media sosial yang ingin membajaknya agar khotbahnya di mimbar menggantikan khotbah Habib Jafar.

“TikTok saya, Instagram saya diteror, katanya mau diculik agar Habib Jafar khotbah di mimbar gereja. Saya takut akan hal itu. Tapi menurutku seperti ini, bukan? Dia bilang itu saya.” Karena dia diculik agar Habib Jafar bisa berkhotbah di mimbar gereja, ada kemungkinan khatib itu “berada di mimbar masjid Pastor Marcel,” canda Pastor Marcel yang ditemui Onad. tawa.

“Kami selalu menjadi minoritas. Misalnya tiba-tiba terjadi pertukaran pemain. Ada pertukaran anggota, kami mendapat banyak. Kita akan tetap menjadi minoritas,” kata Pastor Marcel.

“Itulah sebabnya,” kata Habib Jafar

“Aku siap, Beebe, culik aku, Beebe,” kata pendeta itu.

Namun di sisi lain, ketika pertanyaan yang lebih serius diajukan mengenai Perang Takjil, banyak hal yang terjadi di media sosial. Habib Jafar mengatakan, perang Takjeel ini bisa membawa kebahagiaan bagi non-Muslim. Jadi diharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman tentang Islam.

“Makanya kita berbahagia ketika ada perang Takjeel, karena semua orang merasakan rahmat cinta Tuhan dalam Islam. Dan kita sama sekali tidak melihat bahwa ketika orang masuk Islam, itu soal kepemimpinan, itu soal hak prerogatif Tuhan,” kata Habib Jafar.

Habib Jafar menambahkan: “Tetapi orang tersebut tidak hanya mengenal Islam, tetapi juga merasakan nikmatnya Islam, sehingga dengan merasakan ilmu tersebut lengkap.” “Dengan cara ini saya berharap tidak ada lagi kesalahpahaman tentang Islam dan terbangun toleransi antar umat beragama,” ujarnya.

Pendeta Marcel juga mengungkapkan, alasan dirinya menyampaikan takjeel perang ini adalah untuk menunjukkan contoh toleransi yang selama ini kurang.

“Saya dari Manado. Padahal, Manado merupakan salah satu kota yang bisa kita sebut sebagai salah satu kota paling toleran. Saat saya lahir dan besar di sana, toleransi sangat kuat. Saya tinggal di Jakarta sekarang, saya masih melakukannya.” “Kalau kita memegang nilai-nilai yang sama dengan Manado, itu soal toleransi,” ujarnya. ASN Idul Adha diperpanjang di Aceh Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah memperpanjang Idul Adha -Libur Adha bagi ASN di Aceh dua hari lagi gospelangolano.com.co.id 11 Juni 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 403
Next post Cegah Pemalsuan, Toyota Akan Pantau Langsung Produksi Daihatsu