Kisah Shaun King, Aktivis Pro Palestina Asal Amerika yang Masuk Islam di Hari Pertama Ramadan karena Tersentuh Warga Gaza

Read Time:3 Minute, 14 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Hidaya menghadirkan Jeff Shaw King, seorang penulis dan aktivis pro-Palestina, serta istrinya Rae King. Pasangan ini memutuskan untuk membacakan dua baris syahadat pada Senin, 11 Maret 2024 waktu setempat. Ini adalah hari pertama bulan suci Ramadhan tahun 2024.

TRT World pada Selasa (3/12/2024) menyebutkan keduanya berjanji masuk Islam langsung melalui Instagram. Di bawah bimbingan Omar Suleiman, sahabat raja selama lebih dari 10 tahun dan seorang cendekiawan Muslim Amerika, pria berusia 44 tahun itu mengakui bahwa keputusannya masuk Islam dipengaruhi oleh warga Palestina di Gaza.

“Saya sangat terkejut dengan kenyataan bahwa saat ini banyak orang yang tinggal di tempat yang paling berbahaya dan menimbulkan trauma di muka bumi. Tidak ada yang terlihat selain reruntuhan dan mayat keluarga mereka. dan tetap melihat arti dan tujuan hidup,” ujarnya.

Dia mengenakan keffiyeh Palestina. (Pola kotak-kotak Palestina Dia biasanya mengenakan syal hitam putih di kepalanya) saat dia mengobrol dengan para pengikutnya. Dia mengatakan keputusannya didasarkan pada “rasa sakit, penderitaan. dan trauma yang kita lihat di Gaza selama enam bulan terakhir.”

“Keimanan dan ketaatan mereka terhadap Islam tidak hanya membuka hati saya tetapi juga hati saya. Namun hal ini juga membuka hati jutaan orang di seluruh dunia,” kata King.

King telah lama menyatakan dukungannya terhadap Jalur Gaza. Mulai tanggal 7 Oktober 2023, King membagikan postingan di media sosial yang menyoroti kehancuran di Gaza dan menyerukan diakhirinya serangan Israel.

Karena aktivitasnya King juga dituduh bekerja sama dengan Hamas untuk menyelamatkan dua sandera Amerika, Natalie Ranan (17) dan ibunya, Judith Tay Ranan (59), namun hal ini ditolak oleh keluarga

Menanggapi dukungan online untuk Palestina King mengatakan akun Instagramnya diblokir. Meski pengikutnya melebihi enam juta pada Desember 2023, hingga kini belum jelas mengapa Meta membatalkan dan menghapus akun King.

Mengapa raja melindungi Palestina? Hal ini tentu saja berdasarkan pengalamannya sebagai korban rasisme dan kejahatan rasial. Dia diejek karena berpikiran sempit. (istilah menghina yang menggambarkan anggota kelas pekerja kulit putih pedesaan)

Lebih-lebih lagi, Dia diserang di sekolah oleh sekelompok pemuda rasis di dalam truk pickup. Serangan itu membuatnya terluka dan memerlukan beberapa operasi tulang belakang. Sebagai anak biracial (ras campuran) yang tumbuh di Kentucky, AS, King dengan gigih menolak rasisme.

Setelah serangan itu, King menerima kunjungan dari seorang teman SMA dan ayah pendetanya. Ayah temannya mendorongnya untuk mengejar karir di bidang teologi.

King, yang tumbuh tanpa ayah, mengatakan dia “dipengaruhi oleh orang yang saya lahirkan, jadi saya ingin menjadi seperti dia” setelah lulus. King sempat mengajar siswa sekolah menengah. dan bekerja di sistem peradilan anak di Atlanta. sebelum memutuskan untuk menjadi pendeta di sebuah pusat Kristen di Georgia.

Pada tahun 2008, ia mendirikan sebuah gereja di Atlanta bernama Courage Church dan menggunakan media sosial untuk merekrut anggota baru. Judulnya “Facebook Post.” Namun, empat tahun kemudian, dia mengundurkan diri dari gereja karena “Stres dan frustrasi pribadi”

King memanfaatkan pengalamannya dengan kejahatan rasial dan mengabdikan hidupnya untuk mempromosikan keadilan sosial. Khususnya gerakan Black Lives Matter, ia melakukannya melalui tulisannya. Ini berfokus pada hak-hak sipil dan asasi manusia. hubungan ras kebrutalan polisi penjara massal dan pelanggaran penegakan hukum

King dan istrinya saat ini tinggal di New York bersama kelima anak mereka. Dua di antaranya adalah anak angkat. Dia adalah kontributor di media seperti The Daily Kos, The New York Daily, dan The Young Turks, yang sering menulis tentang kejahatan rasial.

King telah menganalisis kematian penembakan Michael Brown, seorang remaja kulit hitam, dalam sebuah artikel. dan menantang gagasan bahwa nyawa Petugas Polisi Darren Wilson dalam bahaya. Ia juga dikenal karena kampanye media sosialnya yang sukses. Kampanye tersebut mengarah pada identifikasi dan penangkapan tiga pria yang menyerang DeAndre Harris, seorang pria kulit hitam, pada tahun 2017.

Melalui kegiatan tersebut, King mendirikan kelompok nirlaba Grassroots Law. dan meluncurkan berbagai kampanye di internet, situs web, dan organisasi termasuk HopeMob.org, Justice Together, Real Justice PAC, dan North Star. Namun, banyak dari yayasannya yang dituduh melakukan kesalahan pengelolaan keuangan. dan telah digugat oleh rekan kerja selama bertahun-tahun

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Hasil BAC 2024: Sikat Duo Thailand, Fajar/Rian Jaga Harapan Ganda Putra Indonesia
Next post Data Inflasi hingga Laporan Keuangan Kuartal I 2024 Bayangi Pasar Saham AS