Kisah Inspiratif Delisa: Kehilangan Sebelah Kaki Akibat Tsunami Aceh 2004, Kuliah di STIES hingga Sukses Bekerja di BSI
Jakarta – 2004 adalah salah satu penyelamat Dealisa di Tsunami.
Sedikit kilas balik, Tsunami Achie 2004 menjadi momen gelap dalam sejarah Indonesia. Dikatakan bahwa lebih dari 200.000 kematian telah diklaim oleh bencana yang parah.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Delissa, Aceh dari Tsunami, yang berhasil dalam karier Bank Islam Indonesia 2004
Terlepas dari ini, bencana tsunami tahun 2004 juga datang ke banyak kisah inspirasional. Di antara mereka, Dellisa adalah korban tsunami. Dia terpaksa kehilangan kaki.
Selamat
Dealisa lahir pada 29 Desember 1997 1997 di Banda Ache. Ketika Tsunami menghantam kediamannya, dia berusia 8 tahun.
Dellisa menyimpan dalam bencana yang mengerikan ini. Namun, ia kehilangan sebagian besar ibu dan anggota keluarga lainnya.
Selain itu, Dellisa kehilangan salah satu kakinya. Ini digunakan untuk penggunaan kaki prostat sejak usia dini.
Baca Juga: Profil Dellisa, dosen ITB memiliki keberhasilan karier di BSI Achaer tahun 2004 Ace Tsunami Korban di Korban Tsunami Ace 2004
Sementara cedera serius dan mendorong pengalaman masa kecilnya, Dellisa tidak menyerah pada keberuntungan. Dia terus hidup sambil menyembuhkan kenangan kurangnya pakaian.
Berkat antusiasmenya, Dellisa dapat menyelesaikan pendidikannya di kampus. College of Economics (STIS) Sabung ini telah memenangkan Universitas Ekonomi Sarjana dari Banda Achek.
Tingkat pendidikan Dellisa adalah tingkat pendidikan untuk mencapai masa depan yang cerah. Pastikan, setelah menyelesaikan studi, hidupnya mungkin baik.
Baca juga: Once Upon A Time, Tsunami Besar menewaskan lebih dari 230 ribu orang yang menabrak Indonesia
Menurut berita terbaru, Dellis mengatakan bahwa ia telah bekerja di cabang Bank Islam Indonesia (BSI). Keberhasilan ini telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik dari batas fisik tidak mengganggu orang yang bertekad untuk mengubah hidupnya atau hidupnya.
Selain itu, DeLisa juga secara aktif berbagi cerita inspirasional dalam berbagai program inspirasional. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan antusiasme baru untuk bencana atau mereka yang menghadapi kehidupan dan meragukan masa depan mereka.