Ketahui Apa Itu Batu Ginjal dan Cara Pengobatannya  

0 0
Read Time:1 Minute, 56 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Dr. Dyandra Parikesit (MD, SpU, FICS), dokter spesialis urologi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), menjelaskan apa itu batu ginjal dan cara mengobatinya agar fungsi ginjal tidak berkurang.

Batu ginjal terbentuk dari endapan garam dan mineral yang menumpuk dan biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, kata Dyandra dalam pidato online di Jakarta, Selasa (26 Maret 2024).

Meski tidak menimbulkan gejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih bisa menimbulkan banyak gangguan kesehatan, antara lain nyeri, pendarahan, dan penurunan fungsi ginjal. Oleh karena itu, batu ginjal memerlukan penanganan segera untuk mengembalikan fungsi normal ginjal dan saluran kemih.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan batu ginjal, antara lain seringnya retensi urin, kurang minum air putih (dehidrasi), dan terlalu banyak garam dalam urin.

Dokter lulusan pendidikan kedokteran Universitas Indonesia ini juga menyarankan beberapa tindakan pencegahan agar masyarakat terhindar dari batu ginjal. “Kita minum air putih 2-3 liter sehari sudah cukup. Kalau kita berpuasa, idealnya kita tetap berusaha minum air putih saat berbuka, makan malam, dan berbuka,” kata Dyandra.

Batasi juga asupan garam kurang dari 2.300 mg per hari dan hindari rokok dan alkohol. Jangan lupa untuk menerapkan pola hidup sehat, makan makanan sehat dan hindari makanan cepat saji, tinggi garam dan tinggi purin.

Namun, jika pasien sudah menderita batu ginjal, ada berbagai pengobatan yang tersedia untuk menghilangkannya. Dari bedah minimal invasif (pembedahan dengan sayatan minimal) hingga bedah non-invasif (tanpa sayatan).

“Salah satunya adalah RIRS atau bedah retrograde intrarenal yang menggunakan urinoskop dan menggunakan laser minimal invasif untuk menghancurkan batu ginjal,” jelasnya.

Tak hanya RIRS, pasien juga bisa menjalani tindakan bedah minimal invasif lainnya, yaitu PCNL atau nefrolitotomi perkutan untuk pengobatan batu ginjal yang berukuran lebih besar, dan URS atau ureteroskopi yang menggunakan laser untuk menghancurkan batu.

Selain itu, ada pengobatan non-invasif lain yang disebut ESWL atau extracorporeal shock wave lithotripsy, yang digunakan untuk menangani batu kecil (kurang dari 20 mm) dan batu lunak. Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan gelombang kejut untuk menghancurkan batu ginjal selama sekitar satu jam.

“Pilihan pengobatan di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan secara umum prosedur bedah minimal invasif memiliki tingkat bebas batu yang cukup tinggi, seperti RIRS, PCNL, dan URS,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada saat yang sama, karena ESWL bersifat non-invasif, fragmentasi pertumbuhan batu dan tingkat bebas batu relatif rendah. “Jadi perlu pengobatan rutin,” ujarnya.

happy Ketahui Apa Itu Batu Ginjal dan Cara Pengobatannya  
Happy
0 %
sad Ketahui Apa Itu Batu Ginjal dan Cara Pengobatannya  
Sad
0 %
excited Ketahui Apa Itu Batu Ginjal dan Cara Pengobatannya  
Excited
0 %
sleepy Ketahui Apa Itu Batu Ginjal dan Cara Pengobatannya  
Sleepy
0 %
angry Ketahui Apa Itu Batu Ginjal dan Cara Pengobatannya  
Angry
0 %
surprise Ketahui Apa Itu Batu Ginjal dan Cara Pengobatannya  
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D