Kesaksian Michelle Ziudith Usai Syuting Ipar Adalah Maut: Aku Susah Tidur, Masih Kepikiran Beban
gospelangolano.com, Jakarta Michelle Ziudit untuk pertama kalinya menjadi ibu satu anak di layar lebar. Dalam Ipar Is Maut, ia berperan sebagai istri Aris (Deva Mahendra), Nisa, yang melahirkan seorang anak bernama Raya (Alesha Fadilla).
Memainkan peran sebagai ibu satu anak merupakan hal yang sulit bagi Michelle Ziudite, karena ia belum pernah mengalami hal tersebut di kehidupan nyata. Michel Ziudit mengibaratkan dirinya seperti cangkir kosong yang siap diisi dengan berbagai emosi.
Saya berkomunikasi dengan Mas Hanung setiap hari. Dari proses membaca, pengalaman baru banget, jadi banyak berinteraksi,” ujarnya. dikatakan.
Usai syuting Ipar Is Maut, Michel Ziudit mengaku berada dalam bayang-bayang Nisa. Berhari-hari ia tidak bisa tidur karena memikirkan kekacauan di rumah Nisa. Tampaknya beban hidup Nisa masih membekas di pikirannya.
“Dari semua karakter, ini pertama kalinya aku merasa seperti ini. Jadi perasaannya campur aduk. Seru. Itu sangat berarti karena itu luar biasa. Saya tidak bisa tidur bahkan setelah syuting. Saya masih memikirkannya. “Bebannya masih ada,” kata Michele Ziudit.
Pada Senin (25/3/2024) di Showbiz gospelangolano.com Jakarta Selatan, bintang “London Love Story” itu mencoba mengambil hikmah dari peran Nisa di dunia “Saudara Maut”.
Michel Ziudit kini memikirkan Nisa dan lebih berhati-hati terhadap perubahan lingkungan. Faktanya, dia tidak mudah mempercayai orang itu. Akan ada ketakutan akan pengkhianatan dan kekecewaan akan meninggalkan bekas.
“Sebenarnya sampai saat ini saya belum melupakannya, karena mungkin bisa menjadi indikasi di kemudian hari.” Peringatan ini masih ada. “Di sana-sini saya percaya dengan keadaan dan menjadi orang yang lebih berhati-hati,” akunya.
Michelle Ziudit telah mengonfirmasi bahwa drama domestik The Bridegroom is Death menjadi kenyataan. Hal ini jarang terjadi di dunia aktingnya.
‘Saya pikir semakin dalam, semakin banyak karakter yang berlanjut dan bahkan menjadi bagian dari diri saya.’ Itu sangat menarik. “Saya bersemangat dan tidak sabar untuk melihat semuanya,” pungkas Michel Ziudit.