Kemenkes Ungkap 7 Penyakit Terbanyak yang Dialami Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Read Time:2 Minute, 37 Second

gospelangolano.com, Gunung Api Gunung Ruang Jakarta masih aktif dan berada pada Level IV (DIKETAHUI). Data tersebut diperoleh dari observasi visual dan kritis Badan Geologi pada Senin 6 Mei 2024 pukul 09.00 WITA.

Kegiatan pegunungan yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara ini dikelola oleh berbagai pihak termasuk Kementerian Kesehatan.

Menurut Kepala Kantor Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenekes) Siti Nadia Tarmizi, status tanggap darurat Gunung Ruang hingga 13 Mei 2024 dan hingga saat ini belum ada korban jiwa.

Tidak ada korban jiwa, luka berat 54 (orang), luka ringan 1.181 orang, pengungsi terdampak sekitar 6.200 orang, tapi tidak apa-apa, kata Nadia saat ditemui di Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.

Ia melanjutkan, tidak ada kerusuhan di rumah sakit dan puskesmas. Puskesmas masih berfungsi, hanya Puskesmas dusun (Pustu) dan Poskesdes yang ditutup sementara.

Penyakit yang paling banyak diderita masyarakat terdampak adalah: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Masalah Hipertensi Gastrointestinal Mag Luka Dermatitis Gastritis.

“Yang dirawat di rumah sakit paling banyak adalah PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), gangguan pernafasan, kehamilan, dugaan demam berdarah (demam berdarah dengue), malaria, cedera kepala, dan diabetes,” jelas Nadia.

Nadia menambahkan, Kementerian Kesehatan terus memantau dan telah membentuk tim untuk memberikan bantuan.

“Departemen Kesehatan terus memantau dan mengerahkan tim untuk mendukung penanggulangan bencana di Pulau Tagulandang. Kami juga telah mengerahkan personel tim darurat di wilayah Sulawesi untuk mendukung layanan kesehatan.”

Tak lupa, Nadia juga memberikan perbekalan seperti obat-obatan, selimut, dan perbekalan darurat lainnya.

“Kami akan terus memantau hingga keadaan darurat dicabut oleh pemerintah daerah hingga tanggal 13 Mei,” kata Nadia.

Dalam keterangan lainnya, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid mengatakan, batas radius aman Gunung Ruang saat ini berada di luar radius 5 kilometer dari pusat kawah.

Masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan wisatawan atau pengunjung tetap waspada dan tidak memasuki area 5 kilometer dari pusat kawah aktif, kata Wafid dalam keterangan yang diterima di Bandung (6/5/2024) mengutip Liputan6 Daerah. com.

Khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Pulau Tagulandang dalam radius 5 kilometer diminta segera mengungsi ke tempat aman di luar wilayah tersebut.

“Masyarakat Pulau Tagulandang, khususnya yang tinggal di dekat pantai, harus mewaspadai kemungkinan terjadinya batu mengkilat dan awan panas (wabah),” ujarnya.

“BPBD Pemerintah Kabupaten, Negara Bagian, dan Provinsi agar selalu menghubungi Pos Pengamatan Gunung Api Ruang, Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung,” tambah Wafid.

Meski demikian, masyarakat yang berada di luar kawasan Gunung Ruang sepanjang 5 kilometer diharapkan tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, dan tidak terusik dengan isu erupsi Gunung Ruang.

Pasca erupsi 17 April 2024, aktivitas erupsi Gunung Ruang diketahui mengalami penurunan. Pada tanggal 22 April 2024 pukul 09.00 WITA, tingkat aktivitas Gunung Ruang diturunkan dari Level IV (AWARE) menjadi Level III (Peringatan).

Namun pada 30 April 2024 pukul 01.15 WITA terjadi ledakan. Tingkat aktivitas Gunung Ruang kembali dinaikkan dari Level III (Peringatan) menjadi Level IV.

Awal gempa terasa hingga Pulau Tagulandang, dengan kolom letusan berwarna abu-abu, intensitas sedang hingga tebal terletak di utara. Ketinggian kolom letusan mencapai 2000 m di atas puncak. Jarak risiko yang disarankan telah ditingkatkan menjadi 7 km.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 403
Next post Vaksin Malaria Belum Masuk Program di Indonesia