Kemenkes dan WHO Luncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba

0 0
Read Time:1 Minute, 45 Second

gospelangolano.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan RI (Kemenkesh) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencanangkan strategi nasional pengendalian resistensi antimikroba periode 2025-2029. Strategi nasional (stranas) ini merupakan respon untuk mencegah kematian akibat resistensi antimikroba (AMR).

Sebelumnya, koordinasi lintas sektoral telah dilakukan dalam menangani kasus AMR di Indonesia, dengan mengacu pada Peraturan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan No. 07 Tahun 2021 tentang rencana aksi nasional pengendalian resistensi antimikroba periode 2020-2024.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saxono Harbuwono mengatakan peluncuran Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba merupakan momen penting untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan berkomitmen terhadap upaya pencegahan resistensi AMR.

Strategi nasional ini mempunyai tiga landasan utama, yaitu tata kelola yang efektif, informasi strategis, dan sistem evaluasi eksternal. Strategi nasional ini dibangun dengan empat pilar penting, yaitu pencegahan penyakit menular, akses terhadap layanan kesehatan dasar, diagnosis tepat waktu dan akurat, serta pengobatan yang memadai dan terjamin mutunya, kata Dante dalam siaran persnya, Selasa (20/08/2024). ).

Ia berharap peluncuran strategi nasional pengendalian resistensi antimikroba menjadi harapan penyelamatan jutaan orang di masa depan.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya mengungkapkan, secara global pada tahun 2019 terdapat 1,27 juta kematian yang disebabkan oleh AMR. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat dan pada tahun 2050 diperkirakan menyebabkan 10 juta kematian.

Strategi nasional ini merupakan upaya preventif untuk mengatasi meningkatnya kasus kematian akibat AMR yang menjadi ancaman global. “Tentunya jika tidak kita tangani dengan baik maka akan menimbulkan permasalahan khususnya di negara kita (Indonesia),” kata Azhar.

Strategi nasional pengendalian resistensi antimikroba memuat 14 intervensi utama. Strategi nasional ini akan dijadikan masukan dalam penyusunan rencana aksi nasional pengendalian AMR lintas sektor periode 2025–2029.

Plt. Ketua Tim Sistem Kesehatan WHO Roderick Salenga mengatakan peluncuran Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba didasarkan pada pendekatan WHO yang berpusat pada masyarakat. “Pendekatan ini akan secara langsung mengatasi hambatan yang dihadapi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan untuk mencegah, mendiagnosis dan mengobati infeksi, termasuk infeksi yang resistan terhadap obat,” kata Salenga.

Dengan kata lain, pendekatan ini mengedepankan akses dan kesetaraan yang merupakan nilai penting dalam transformasi layanan kesehatan. “Kami berharap kepemimpinan Indonesia terus menginspirasi tidak hanya kesadaran tetapi juga tindakan,” ujarnya. 

happy Kemenkes dan WHO Luncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba
Happy
0 %
sad Kemenkes dan WHO Luncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba
Sad
0 %
excited Kemenkes dan WHO Luncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba
Excited
0 %
sleepy Kemenkes dan WHO Luncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba
Sleepy
0 %
angry Kemenkes dan WHO Luncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba
Angry
0 %
surprise Kemenkes dan WHO Luncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D