Keluh Kesah Hotman Paris Soal Kasus Vina Cirebon: Bukannya Makin Terang Malah Kabur dan Abu-abu!
Menurut gospelangolano.com, Jakarta Hotman Paris, kasus pembunuhan Vina Cirebon belum selesai. Meski salah satu DPO Peggy Setiawan alias Peron ditangkap, namun kejadian tersebut tidak serta merta terungkap. Banyak pihak menduga Peggy yang ditangkap bukanlah orang sungguhan.
Menyusul penangkapan Peggy alias Perron berdasarkan UU Pembuktian, Hotman Parris mengeluarkan pernyataan bahwa berdasarkan UU Pembuktian, semua saksi dalam persidangan 2016-2017 menyebut nama Peggy (sebagai salah satu pelaku). Ia mengaku tidak yakin dirinya bersalah, namun petugas tidak ada di sana.
“Dua saksi yang saat ini dijadikan saksi adalah Apu dan Dade. Saat kasusnya diajukan pada 2017, nama Peggy tidak dicantumkan,” katanya, “Sepertinya polisi yang menggunakan kata itu,” kata Hotman-Paris.
Sekitar setahun lalu, Apu dan Dede menyebut Peggy tidak bersalah. Saat ini, Peggy alias Perron disebut-sebut sebagai pelakunya. Menyadari hal tersebut, Hotman Parris menyebut kasus Vena Sereban semakin kabur atau abu-abu, tak jelas.
Saya
Berawal dari video wawancara pada Jumat (31 Mei 2024) di channel resmi YouTube Trance 7, presenter acara Hot Room itu menuturkan, dalam Berita Acara Sidang (BAP) 2016-2017 terungkap bahwa
Bahkan nama-nama DPO telah disebutkan oleh para saksi bahwa ketiga DPO ini juga telah menyebutkan nama kendaraan dan sepeda motor. Kelihatannya tidak palsu, komentar Hotman Paris.
“Kemudian persoalan tersebut masuk ke pengadilan dengan ketiga DPO tersebut dan pelakunya masih didakwa. Jadi, pelakunya adalah delapan pelaku dan ketiga DPO tersebut: “Tiba-tiba, Peggy yang merupakan mantan DPO, dikatakan sebagai penjahat, dan dua lainnya palsu,” katanya.
Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan di benak Hotman Paris dan juga masyarakat. Segalanya menjadi lebih rumit ketika Anda melihat BAP seorang penjahat. Seluruh terpidana mengatakan DPO terlibat dalam kejahatan terhadap mendiang Veena Seribon.
Saya
“Satu lagi yang menarik. Di BAP sebelumnya, semua pelaku mengakui keterlibatan dua DPO. Sekarang tidak mengakuinya. Inkonsistensi. Jadi semakin jelas sebenarnya semakin kabur. Abu-abu,” jelas Hotman Paris. .
“Jadi kontradiktif. Saat persidangan tahun 2016 dan 2017, Aep dan Dede mengaku Pegi tidak bersalah. Kenapa sekarang malah seolah-olah dia bersalah?” Dia bilang dia melihat wajahnya. Anak berusia delapan tahun melihat wajahnya?” tutupnya.