Kehebatan F-22, Jet Tempur Siluman AS yang Melindungi Israel dari Iran
0
0
JAKARTA – Ketegangan antara Israel dan Iran meningkat setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh terbunuh saat melindungi pasukan Garda Nasional Iran. AS, sebagai sekutu Israel, bertindak cepat dengan mengirimkan jet tempur silumannya untuk melawan ancaman dari Iran.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan lebih banyak jet tempur F-22 Raptor telah tiba di Timur Tengah untuk melawan ancaman dari Iran dan kelompok yang didukungnya.
“F-22 Raptor Angkatan Udara AS tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS pada 8 Agustus sebagai bagian dari perubahan postur pasukan AS di wilayah tersebut dan untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Iran dan kelompok yang didukung Iran,” tulis CENTCOM. Oleh X seperti dikutip dari Sputnik.
Israel melakukan pembunuhan terhadap para pemimpin Hizbullah dan Hamas di Beirut dan Teheran pekan lalu. Iran dan Hizbullah diperkirakan akan melancarkan serangan balasan terhadap Israel.
Mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, NBC News melaporkan bahwa negara Yahudi tersebut sedang mempersiapkan kemungkinan serangan berkepanjangan oleh Hamas dan Hizbullah untuk membalas dendam atas kematian para pemimpin mereka.
Spesifikasi jet tempur F-22 Raptor
F-22 Raptor bukanlah pesawat tempur kaleng. Situs Af.mil mencatat bahwa jet tersebut telah mengintegrasikan avionik untuk kemampuan siluman, supercruise, kemampuan manuver, dan tempur udara.
F-22 memiliki rangkaian sensor canggih yang memungkinkan pilot mendeteksi, mengidentifikasi, menembak jatuh, dan menghancurkan ancaman udara-ke-udara sebelum dapat dideteksi. Kemajuan signifikan dalam desain kokpit dan integrasi sensor telah meningkatkan kesadaran situasional pilot. Dalam konfigurasi udara-ke-udara, Raptor membawa enam rudal AIM-120 AMRAAM dan dua rudal AIM-9 Sidewinder.
F-22 memiliki kemampuan serangan permukaan yang signifikan. Dalam konfigurasi udara-ke-darat, pesawat ini dapat membawa dua bom Joint Direct Attack Munition GBU-32 seberat 1.000 pon dan menggunakan avionik internal untuk navigasi dan dukungan pengiriman senjata.
F-22 juga memiliki kemampuan siluman siang hari, yang memungkinkannya melindungi tidak hanya dirinya sendiri, tetapi juga aset lainnya.
Mesin F-22 menghasilkan daya dorong yang lebih besar dibandingkan mesin tempur mana pun saat ini. Kombinasi desain aerodinamis yang ramping dan peningkatan daya dorong memungkinkan F-22 melaju dengan kecepatan supersonik (lebih besar dari Mach 1,5) tanpa menggunakan afterburner – yang dikenal sebagai supercruising.
Supercruise sangat memperluas jangkauan operasional F-22 dalam hal kecepatan dan jangkauan dibandingkan dengan pesawat tempur saat ini, yang harus menggunakan afterburner yang boros bahan bakar untuk beroperasi pada kecepatan supersonik. Pesawat tempur F-22 memiliki keandalan paling tinggi dibandingkan pesawat tempur mana pun dalam sejarah.
