Kebiasaan Penggunaan Gadget Anak ‘Menular’ dari Orang Tua

0 0
Read Time:2 Minute, 6 Second

gospelangolano.com, JAKARTA — Anak cenderung meniru perilaku orang dewasa, terutama orang tuanya. Ketika anak-anak melihat orang tuanya terus-menerus terpaku pada ponsel atau tabletnya, mereka menganggap perilaku tersebut normal dan wajar. Faktanya, penggunaan gadget secara berlebihan dapat memberikan dampak buruk bagi tumbuh kembang anak, seperti gangguan konsentrasi, gangguan tidur, dan kurangnya interaksi sosial.

Anrilia EM Ningdyah, PH.D., Psikolog Pengurus Pusat Persatuan Psikologi Indonesia (PP HIMPSI), Psikolog mengingatkan orang tua bahwa penggunaan model gadget dapat membentuk hal serupa pada anak. Anrilia menjelaskan, orang tua mempunyai peran penting dalam memberikan contoh dan mengawasi anak dalam penggunaan gadget.

“Kita harus memastikan dulu penggunaan teknologi digital, khususnya gadget, tepat guna, baru kita bisa membantu anak-anak kita,” kata Anrilia dalam diskusi online yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Keluarga ( BKKBN) Keluarga. Sayangnya Tenaga Listrik, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) di Batavia, Kamis (29/8/2024).

Anrilia menjelaskan, sebaiknya orang tua mewaspadai penggunaan gadget sebelum menerapkan model yang sama pada anaknya. Jika orang tua menggunakan gadget hingga mengganggu pola tidur, aktivitas fisik, dan nutrisi, maka hal ini menandakan penggunaan gadget yang tidak tepat.

Selain itu, jika penggunaan gadget telah mengurangi interaksi sosial, orang tua juga harus mewaspadai keadaan ini. Pastikan juga penggunaan gadget tidak mengganggu peran orang tua terhadap anak, kata Anrilia. Untuk itu para orang tua juga perlu meningkatkan penggunaan gadget terlebih dahulu agar lebih mudah dalam membimbing anak dalam penggunaan gadget.

Selain itu, Anrilia menghimbau para orang tua untuk menggunakan aplikasi yang aman untuk mengontrol penggunaan gadget oleh anak. “Mungkin banyak orang tua yang belum mengenal aplikasi atau mesin pencari yang aman untuk anak-anak, karena ditujukan untuk digunakan orang dewasa sambil memberikan kesempatan kepada anak-anaknya.” “Inilah yang ingin kami ubah,” kata Anrilia.

Misalnya untuk anak usia 0-12 tahun, kata Anrilia, perangkat akses yang lebih aman bukanlah Google melainkan Kiddle. Kemudian di media sosial, orang tua bisa menggunakan aplikasi khusus yang dirancang untuk anak.

Anrilia mengatakan, anak-anak juga bisa membuat konten serupa TikTok di aplikasi yang mudah digunakan seperti Zigazoo untuk usia lima tahun ke atas. Orang tua juga bisa mencari alternatif media sosial yang bisa digunakan anak untuk berinteraksi, dibandingkan menggunakan media sosial usia 13 tahun ke atas seperti Instagram, Facebook, dll.

“Saya tidak berusaha. Tapi yang jelas kerja kita perlu mencari ilmu baru untuk anak-anak,” kata Anrilia.

Menurut Anrilia, cara seperti itu bisa menjadi solusi jika orang tua ingin mengenalkan gadget pada anaknya. Dengan cara ini, anak-anak dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan aman karena pertumbuhan fisik dan mental mereka.

happy Kebiasaan Penggunaan Gadget Anak 'Menular' dari Orang Tua
Happy
0 %
sad Kebiasaan Penggunaan Gadget Anak 'Menular' dari Orang Tua
Sad
0 %
excited Kebiasaan Penggunaan Gadget Anak 'Menular' dari Orang Tua
Excited
0 %
sleepy Kebiasaan Penggunaan Gadget Anak 'Menular' dari Orang Tua
Sleepy
0 %
angry Kebiasaan Penggunaan Gadget Anak 'Menular' dari Orang Tua
Angry
0 %
surprise Kebiasaan Penggunaan Gadget Anak 'Menular' dari Orang Tua
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D