Kasus Flu Burung pada Manusia di Australia, Epidemiolog: Sudah Pulih Tapi Sempat Alami Gejala Parah
gospelangolano.com, Jakarta – Pemerintah Australia mengumumkan pada Rabu, 22 Mei 2024, kasus pertama flu burung atau flu burung pada manusia. Peristiwa ini terjadi di India pada seorang anak yang diduga terinfeksi H5N1.
Pakar kesehatan global Dickie Buddyman punya jawabannya. Ia mengatakan, kejadian di Victoria, Australia sebenarnya merupakan kasus flu burung pada manusia yang pertama terjadi di negara tersebut.
“Apa yang terjadi sekarang di Victoria, Australia, adalah kasus H5N1 pertama di Australia. Kisah seorang pria yang baru kembali dari India. Dickie Health melalui pesan suara pada Kamis (23/5/2024) ke gospelangolano.com.” hewan yang tertular diduga melakukan kontak dengan hewan atau produknya,” kata dia
Dickey juga mengatakan, kondisi pasien kini sudah pulih, namun kondisinya masih kritis.
“Anak laki-laki itu saat ini sedang dalam masa pemulihan, tetapi dia pernah mengalami gejala yang sangat parah sebelumnya,” katanya.
Gejala pertama yang ditunjukkan anak adalah demam dan gejala mirip flu atau gejala mirip flu.
Kasus ini menjadi berita penting bagi Indonesia, lanjut Dickey. Hal ini karena Indonesia merupakan negara yang relatif endemis penyakit seperti flu burung.
“Dan Indonesia merupakan negara dengan satu kasus dugaan flu burung pada manusia, namun kasus ini sangat jarang terjadi dalam literatur,” kata Dickey.
Dickey mengatakan wabah flu burung di Australia bisa menjadi peringatan bagi Indonesia untuk memperketat kontrol. Ingatlah bahwa Australia adalah negara tetangga.
“Pelajaran utamanya adalah apa yang terjadi di negara tetangga kita, Australia, merupakan peringatan bagi Indonesia untuk memperketat kontrolnya,” kata Dickey.
Artinya, jika pelaku perjalanan dari suatu negara berisiko tertular flu burung, maka harus dilakukan serangkaian tes untuk memastikan pelaku perjalanan tersebut tidak tertular H5N1.
Selain peningkatan monitoring dan evaluasi, pesan penting lainnya adalah peningkatan literasi dan fasilitasi wilayah peternakan unggas. Salah satunya di Jawa Barat dengan lahan pertanian yang luas.
“Upaya lain di berbagai negara maju, termasuk Australia, adalah meningkatkan vaksinasi flu.”
Vaksin flu tidak melindungi terhadap flu burung. Namun vaksin ini memiliki keunggulan yang signifikan dan signifikan dalam mencegah infeksi silang.
“Infeksi mana yang kemungkinan akan meningkatkan penularan virus flu burung dari manusia ke manusia dan penularan dari manusia ke manusia.” Oleh karena itu, hal penting yang perlu dilakukan adalah meningkatkan cakupan vaksinasi influenza.
Dickey mengatakan program vaksinasi flu perlu ditingkatkan, terutama bagi pelaku perjalanan ke negara-negara yang sedang mewabahnya flu burung.
Selain pelancong, burung juga termasuk kelompok yang tidak boleh mendapat vaksinasi flu setahun sekali.
Kedua, peternak unggas di negara maju harus mendapatkan vaksinasi influenza setahun sekali, dan hal ini juga harus diterapkan di Indonesia, tutupnya.