Jemaah Haji Baru Pulang ke Indonesia, Pakar: Hindari Terima Banyak Tamu di Tiga Hari Pertama
gospelangolano.com, Jakarta – Jemaah haji yang baru kembali dari Arab Saudi ke Indonesia disarankan tidak menerima banyak tamu pada tiga hari pertama.
“Jangan terlalu banyak pengunjung di tiga hari pertama,” kata pakar kesehatan sekaligus mantan jemaah Dickey Budiman kepada Health gospelangolano.com melalui pesan suara, Senin (24/6/2024).
Menurutnya, usulan tersebut tidak sia-sia. Perhatian harus diberikan untuk mengurangi penyebaran penyakit yang mungkin dibawa oleh jamaah haji dari Arab ke Indonesia. Keluarga berperan dalam mengendalikan gejala penyakit menular yang mungkin muncul setelah jemaah kembali ke rumah.
“Jemaah haji berasal dari Arab Saudi, yang cirinya ada dua. Di sana ada penyakit MERS, dan juga ada kasus meningitis di kalangan jamaah. Saya anjurkan pakai masker bagi yang membawa. Mereka yang Anda bawa juga memakai masker.”
Jemaat tidak perlu berpisah setelah tiba, namun memberikan waktu istirahat yang cukup.
“Tidak perlu isolasi mandiri, cukup istirahat di rumah. Jika dalam waktu 14 hari setelah kepulangan dalam waktu 14 hari setelah kepulangan mengalami demam, batuk, atau sesak napas, sebaiknya segera menghubungi petugas medis. Untuk memeriksa penyakit serius,” kata Dickey. .
Tidak menerima banyak pengunjung pada tiga hari pertama juga dimaksudkan untuk memastikan pengunjung memiliki cukup waktu untuk memulihkan tenaga setelah menempuh perjalanan jauh.
“Perjalanan haji merupakan ibadah haji yang melelahkan baik fisik maupun mental. Maka berikanlah waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri dari rasa penat. Tidurlah yang cukup,” saran Dickey.
Keluarga harus memahami kebutuhan rekreasi para jamaah. Dengan cara ini, keluarga dapat memiliki waktu liburan yang tenang dengan lebih sedikit gangguan.
Dickey pun menitipkan pesan kepada keluarga dan tetangga jemaah yang baru tiba.
“Saya berpesan kepada keluarga dan tetangga saya untuk memberikan dukungan semaksimal mungkin selama proses pemulihan fisik dan emosional. Terutama memberi mereka waktu untuk istirahat, mendukung mereka dengan makanan sehat dan memantau kesehatan jamaah yang baru tiba di tanah air. , “katanya.
“Makanan sehat, seimbang, dan nutrisi yang tepat memulihkan energi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Bawakan dia buah-buahan dan sayur-sayuran,” perintah Dickey.
Pastikan untuk minum cukup air selain makan. Minum cukup cairan akan membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik setelah melakukan aktivitas berat di Arab Saudi, di mana cuaca bisa berubah drastis. Di sisi lain, peserta sebaiknya menghindari kafein karena dapat menyebabkan dehidrasi.
Jika ular menunjukkan tanda-tanda penyakit seperti demam, batuk, dan lain-lain, keluarga atau tetangga dapat mengajaknya untuk diperiksa atau berkonsultasi ke dokter.
“Pemeriksaan kesehatan dianjurkan, terutama jika masih mengalami gejala seperti demam, batuk, sesak napas, atau kelelahan. Hal ini penting untuk mengidentifikasi penyakit yang dapat menular selama perjalanan,” jelas Dickey.
Tidak hanya keluarga dan tetangga, lembaga swadaya masyarakat setempat, termasuk Puskesmas, juga berperan penting dalam memantau kesehatan jamaah haji, terutama pada 14 hari setelah kepulangan.
“Yang harus dilakukan pemerintah setempat adalah petugas puskesmas harus memantau jamaah haji setelah kedatangannya, terutama pada dua minggu pertama.
“Hal ini bisa dilakukan melalui pemantauan rutin, kunjungan kesehatan ke rumah-rumah jamaah yang ini sangat penting. Selain itu, edukasi kepada keluarga tentang pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit menular sepulang dari ibadah haji,” pungkas Dickey.