Jadwal Pembagian Dividen United Tractors, Jangan Kelewat
gospelangolano.com, Jakarta PT United Tractors Tbk (UNTR) membagikan dividen Rp 2.270 per saham untuk tahun buku 2023 dengan total nilai Rp 8,24 triliun. Jumlah tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp 2,55 triliun atau Rp 701 per saham yang dibayarkan pada 24 Oktober 2023.
Dengan demikian, sisa Rp1.569 per saham atau senilai Rp5,7 triliun akan dibagikan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada 7 Mei 2024. Pembayaran dividen dijadwalkan. 22 Mei 2024.
Pembagian dividen di atas berkaitan dengan data keuangan Perseroan tahun buku 2023 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada induk usaha sebesar Rp 20,61 triliun. Sedangkan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp66,68 triliun dan modal saham sebesar Rp84,04 triliun.
Investor dapat mengawasi tanggal penting pembayaran dividen untuk memaksimalkan keuntungan. Tanggal-tanggal penting tersebut antara lain tanggal jatuh tempo, tanggal ex, tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran. Cum Date yaitu tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan mendaftar sebagai pemegang hak untuk menerima dividen dari penerbitnya.
Hari sebelumnya, yaitu sehari setelah tanggal genap. Jika investor membeli saham pada tanggal tersebut, maka ia tidak berhak atas dividen dari penerbitnya. Record date merupakan tanggal pencatatan bagi pemegang saham yang berhak menerima dividen. Tanggal pembayaran adalah tanggal pembayaran dividen.
Berikut jadwal lengkap pembayaran dividen PT United Tractors Tbk seperti diungkapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (27/04/2024): Pasar Reguler dan Negosiasi Tanggal Dividen: 3 Mei 2024 Pasar Ex Dividen Biasa dan Negosiasi Pasar Dibuat : 6 Mei 2024 Tanggal Ex Dividen Pasar Uang: 7 Mei 2024 Tanggal Ex Dividen Pasar Uang: 8 Mei 2024 Pemegang Saham Dividen Tunai (DPS) Tanggal Pencatatan: 7 Mei 2024 Tanggal Pembayaran Dividen: Mei 2024 22
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 22-26 April 2024 lesu. IHSG melanjutkan koreksi pada pekan lalu, namun pelemahannya terbatas.
IHSG turun 0,72% mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis Sabtu (27/04/2024). Hingga 7036.07. Pada pekan lalu, IHSG turun 2,74 persen menjadi 7.087,31.
Sedangkan kapitalisasi pasar meningkat 0,31 persen pada minggu ini menjadi Rp11,754 triliun dari minggu sebelumnya Rp11,718 triliun.
Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian turun 12,91 persen menjadi Rp13,62 triliun dari pekan lalu Rp15,64 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi dalam sepekan turun 22,63 persen menjadi 1,06 juta transaksi dari minggu lalu sebanyak 1,37 juta transaksi.
Pada pekan ini, rata-rata volume perdagangan harian naik 10,65% menjadi 19,22 miliar lembar saham dari 17,37 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Pada Jumat 26 April 2024, investor asing melaporkan aktivitas jual senilai Rp2,16 triliun. Investor asing menjual saham senilai Rp 4,49 triliun selama sepekan. Sepanjang tahun 2024, investor asing masih terus membeli saham senilai Rp 7,62 triliun.
IHSG juga melemah selama sepekan karena banyak sektor ekuitas yang tertekan. Saham-saham yang menguat hanya sebatas sektor konsumen non-siklikal naik 0,89%, real estat dan properti naik 0,62%, teknologi naik 1,6%, dan infrastruktur naik 0%. 0,96%
Sedangkan sektor energi turun 2,16% dan sektor bahan baku turun 3,37%. Dan mencatatkan koreksi terbesar di antara sektor bursa lainnya. Selain itu, sektor saham industri turun 2,16%, sektor siklus konsumen turun 2,84%, sektor saham layanan kesehatan turun 0,82%, dan sektor saham transportasi dan logistik turun 3,17 persen.
Terdapat dua kuotasi obligasi di BEI selama sepekan. Pada hari Senin tanggal 22 April 2024, Obligasi Berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia Tahap III Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance mulai dicatatkan di BEI dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp 500 miliar.
Peringkat PT Fitch untuk obligasi ini adalah idAA (Double A) yang diterbitkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang merupakan kustodian poin pemeringkatan yang diterbitkan oleh Indonesia. Kemudian pada Rabu (24 April) PT Astra Sedaya Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2024 dengan jumlah pokok obligasi Rp2,5 triliun dan mulai tercatat di BEI.
Skor peringkat AAA(idn) (Triple A) untuk obligasi yang diterbitkan oleh PT Fitch Ratings Indonesia ini diberikan oleh Kustodian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Total penerbitan obligasi dan sukuk yang tercatat pada tahun 2024 sebanyak 33 penerbitan dari 25 emiten senilai Rp37,36 triliun. Total penerbitan obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 551 penerbitan dengan nilai nominal beredar Rp 465,05 triliun dan USD 46,1485 juta diterbitkan oleh 129 emiten.
Terdapat 186 seri Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di bursa BEI dengan nilai nominal Rp 5.774,51 triliun dan USD 502,10 juta. Selain itu, BEI mencatatkan 10 penerbitan EBA senilai Rp 3,05 triliun.