ITS Luncurkan Purwarupa PLTS Apung Laut Pertama di Indonesia, Ini Penampakannya

0 0
Read Time:1 Minute, 50 Second

SURABAYA – Komitmen Institut Teknologi Sepulhu Nopember (ITS) terhadap pelaksanaan transisi energi semakin serius. Berkat penelitian yang didanai Innovate UK, ITS bersama Cranfield University, Universitas Patimur (Unpaty), Orela Shipyard, PT Gate Multindo Nusantara, Achelous Energy Ltd dan HelioRec telah meluncurkan prototipe pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) lepas pantai pertama di Indonesia. bertajuk Solar2Wave di Galeri Riset dan Teknologi Inovatif (GRIT) ITS, Senin (18/3).

Rektornya Prof. IPU AEng Dr Ir Mohamad Ashari Meng mengatakan, saat ini pengembangan PLTS terapung di Indonesia masih sebatas skala danau atau waduk. Keterbatasan wilayah ini membuat coverage area kurang optimal untuk penggunaan PLTS.

“Maka untuk memaksimalkan potensi dan dampak dari PLTS terapung ini, kami memperluas wilayah penerapannya hingga ke laut,” kata rektor yang kerap disapa Ashari ini.

Menurut Ashara, meski dampaknya bisa bertahan lama, pembangunan PLTN terapung memiliki kendala serius dalam pelaksanaannya. Salah satu masalah utama yang menghambat upaya ini adalah gelombang laut besar yang dapat merusak panel surya. Untuk itu menurut guru besar teknik elektro ini, Solar2Wave hadir sebagai jawaban atas permasalahan tersebut.

Baca Juga: Inovasi ITS Bantu UMKM di Desa Tempe Bagusari

Ketua kelompok riset Solar2Wave Indonesia Prof. I Ketut Aria Pria Utama MSc menjelaskan Solar2Wave merupakan proyek pengembangan panel surya terapung yang dilengkapi sistem terintegrasi untuk mengatasi permasalahan gelombang.

Area panel surya Solar2Wave dilengkapi dengan pelampung dan dikelilingi oleh batu bata air, sehingga dapat meminimalkan dampak gelombang kuat pada panel surya terapung.

Lebih lanjut, guru besar yang akrab disapa Icap ini menjelaskan, prototipe yang dikembangkan terdiri dari enam panel surya monokristalin dan polikristalin dengan total kapasitas 600 watt. Solar2Wave juga dilengkapi dengan sistem penyimpan energi berupa baterai 12 volt dengan tegangan 65 AH. “Kubus apung yang digunakan juga bersertifikat dan tahan terhadap sinar UV, anti korosi dari air laut, bahan kimia dan minyak,” jelasnya.

Setelah sukses mengembangkan prototipe di Galangan Kapal Orela di Gresik, maka pilot project penelitian Solar2Wave akan dikembangkan di kawasan Gili Ketapang, Prabalinga, Jawa Timur. Menurut Icap, pemilihan daerah didasarkan pada berbagai faktor. Meliputi jumlah penduduk yang membutuhkan listrik, kondisi sosial penduduk dan aksesibilitas area instalasi Solar2Wave itu sendiri.

Lebih lanjut, Icap mengatakan pembangunan pilot project ini akan berkapasitas 25 kilowatt. Listrik yang cukup tinggi ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan pembangkit listrik tenaga diesel.

happy ITS Luncurkan Purwarupa PLTS Apung Laut Pertama di Indonesia, Ini Penampakannya
Happy
0 %
sad ITS Luncurkan Purwarupa PLTS Apung Laut Pertama di Indonesia, Ini Penampakannya
Sad
0 %
excited ITS Luncurkan Purwarupa PLTS Apung Laut Pertama di Indonesia, Ini Penampakannya
Excited
0 %
sleepy ITS Luncurkan Purwarupa PLTS Apung Laut Pertama di Indonesia, Ini Penampakannya
Sleepy
0 %
angry ITS Luncurkan Purwarupa PLTS Apung Laut Pertama di Indonesia, Ini Penampakannya
Angry
0 %
surprise ITS Luncurkan Purwarupa PLTS Apung Laut Pertama di Indonesia, Ini Penampakannya
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D