Inovasi Pupuk Indonesia Raup Rp 1,3 Triliun, Pupuk Subsidi Makin Mudah Diakses Petani

0 0
Read Time:3 Minute, 9 Second

Satu lagi barang kebanggaan dari gospelangolano.com, pabrikan PT Pupuk Indonesia (Persero) Jakarta.

Pada “Pupuk Indonesia Innovation Award (PIIA) Summit 2024” tercatat 169 inovasi yang menghasilkan penghargaan berupa uang dan penghematan sebesar Rp 1,3 miliar.

“Pencapaian ini menjadi bukti nyata Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi demi kemajuan industri dan ketahanan pangan nasional,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dalam tulisannya, Jumat (14/6/2024).

Rahmad menjelaskan manfaat Rp1,3 triliun berasal dari dua bidang utama, yakni Rp1,2 triliun dari peningkatan efisiensi atau penghematan dan Rp0,1 triliun dari peningkatan pendapatan. Hal ini membawa Pupuk Indonesia menduduki peringkat ketujuh dunia industri pupuk pada tahun 2024.

Lebih dari sekedar pencapaian finansial, Rahmad menegaskan bahwa budaya inovasi sudah mengakar kuat di Pupuk Indonesia.

Hal ini ditunjukkan dengan keikutsertaan 700 pekerja atau inovator yang terdiri dari pekerja organik, non-organik, dan pekerja pada PIIA 2024.

“Inovasi tidak selalu berupa penemuan-penemuan besar, melainkan proses trial and error yang memerlukan ketekunan yang tinggi. Tanpa ketekunan, inovasi tidak akan terlaksana dan akan berdampak pada pelaporan keuangan,” jelas Rahmad.

Pupuk Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga budaya inovasi dengan menjalin kemitraan dengan Massachusetts Institute of Technology – Industrial Liaison Program (MIT-ILP).

Perjanjian ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap ketahanan pangan dan memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam industri pupuk global.

Ketahanan pangan global saat ini menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan kendala produktivitas pertanian. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia berharap kerjasama dengan MIT-ILP dapat meningkatkan perannya dalam ketahanan pangan dan pembangunan perekonomian nasional melalui inovasi dan transformasi bisnis.

PIIA merupakan acara tahunan untuk menumbuhkan budaya inovasi, berbagi ilmu dan berterima kasih kepada Pupuk Indonesia yang berkontribusi terhadap pertumbuhan industri. Kontrak tersebut mengikuti seluruh pedoman Pupuk Indonesia dan penelitiannya berfokus pada tiga bidang: Pertumbuhan: Manajemen akan mencerminkan penciptaan nilai produksi.

Inovasi yang muncul sebagai pemenang utama konvensi tersebut adalah terciptanya Pecan-iPowers Innovation Group. Inovasi ini memudahkan pengelolaan distribusi pupuk tambahan melalui pengembangan dan implementasi aplikasi digital terintegrasi di 27.000 kios Pupuk Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia. Kerjasama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) ini memudahkan petani terdaftar untuk menebus pupuk bersubsidi.

“Lebih dari sekedar kompetisi, PIIA merupakan wadah kolaborasi. Dalam dunia bisnis, kemampuan berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda ide (bagian dari kolaborasi) sangatlah penting,” tegas Rahmad.

Rahmad berharap Pupuk dapat menumbuhkan ekosistem baru Indonesia dan berkontribusi membantu perusahaan mendukung ketahanan pangan nasional dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Tanpa inovasi, perusahaan tidak bisa bertahan apalagi berkembang. Hanya dengan inovasi Pupuk Indonesia bisa memiliki masa depan yang lebih baik,” tutupnya.

Pupuk bersubsidi merupakan jenis pupuk yang harganya diturunkan melalui subsidi pemerintah untuk membantu petani mendapatkan pupuk yang terjangkau.

Dukungan ini diberikan kepada petani untuk menekan biaya produksi, meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional. Pupuk susulan biasanya mencakup berbagai jenis pupuk seperti urea, NPK, dan ZA yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

Dana ini disediakan oleh pemerintah melalui sistem penyaluran terpadu, dimana petani yang berhak menerima subsidi pupuk terdaftar dan memenuhi persyaratan.

Pemerintah dan distributor bekerja sama untuk memastikan pupuk bersubsidi sampai ke petani secara tepat waktu dan relevan.

Dengan adanya pupuk yang diberikan diharapkan para petani dapat meningkatkan hasil panennya, meningkatkan pendapatannya dan secara umum dapat berkontribusi terhadap peningkatan produksi pertanian dalam negeri.

Wakil Presiden Komisi IV DPR RI Budhi Setiawan menyambut baik peningkatan jumlah pupuk yang disumbangkan menjadi 9,5 juta ton dari sebelumnya hanya 4,7 juta ton. Penambahan ini diapresiasi meski pada sistem rencana kebutuhan petani (RDKK) dibutuhkan 12 juta ton.

Oleh karena itu, meski masih terdapat kekurangan sebesar tiga juta ton, namun diperkirakan peningkatan yang terjadi pada tahun 2024 akan signifikan. 

“Diharapkan penyaluran pupuk tambahan yang dilakukan dari T-Pubbers ke aplikasi iPubers pada akhirnya akan memadupadankan data. Oleh karena itu, petani hanya bisa menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja,” kata Bodi. mengutip Anggota Parlemen Pupuk.

happy Inovasi Pupuk Indonesia Raup Rp 1,3 Triliun, Pupuk Subsidi Makin Mudah Diakses Petani
Happy
0 %
sad Inovasi Pupuk Indonesia Raup Rp 1,3 Triliun, Pupuk Subsidi Makin Mudah Diakses Petani
Sad
0 %
excited Inovasi Pupuk Indonesia Raup Rp 1,3 Triliun, Pupuk Subsidi Makin Mudah Diakses Petani
Excited
0 %
sleepy Inovasi Pupuk Indonesia Raup Rp 1,3 Triliun, Pupuk Subsidi Makin Mudah Diakses Petani
Sleepy
0 %
angry Inovasi Pupuk Indonesia Raup Rp 1,3 Triliun, Pupuk Subsidi Makin Mudah Diakses Petani
Angry
0 %
surprise Inovasi Pupuk Indonesia Raup Rp 1,3 Triliun, Pupuk Subsidi Makin Mudah Diakses Petani
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D