Inklusi Keuangan Harus 98% di 2045, Menko Airlangga Pakai Cara Ini

0 0
Read Time:2 Minute, 43 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan tingkat inklusi keuangan sebesar 98 persen pada tahun 2045. Untuk itu, sejumlah strategi komprehensif telah disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. dari dan Emas. Indonesia.

Menko Airlangga tidak melakukannya sendirian. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencapai tujuan inklusi keuangan. Program peningkatan indeks inklusi keuangan dikemas dalam Gerakan Nasional Keuangan Cerdas atau namanya Gencarkan.

“Langkah ini merupakan bentuk sinergi kerja sama melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusif atau DNKI, dari pemerintah dan otoritas keuangan,” kata Menko Airlangga saat peluncuran Gencarkan, di Jakarta, Kamis (22/8/2024). .

Diketahui, program Intensifikasi ini dipimpin oleh OJK, DNKI, dan Tim Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Kolaborasi antar pemangku kepentingan ini diharapkan dapat mempercepat inklusi dan literasi keuangan. “Mendukung tujuan pembangunan nasional jangka panjang yaitu mencapai 98 persen inklusi keuangan pada tahun 2045,” ujarnya.

 Literasi juga

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar melihat peluang besar untuk berkolaborasi guna meningkatkan inklusi dan literasi keuangan. Mengingat banyaknya cabang pada Badan Usaha Jasa Keuangan (PUJK) di waktu yang berbeda-beda.

Potensi kerjasama sangat besar mengingat di seluruh Indonesia terdapat lebih dari 3.500 kantor cabang bank umum, hampir 1.400 Bank Ekonomi Rakyat (BPR) dan lebih dari 1.500 lembaga keuangan lainnya serta 531 TPAKD di tingkat negara bagian dan kabupaten/kota. ,” jelas Mahendra.

Melihat potensi tersebut, Mahendra memulai gerakan bersama untuk mencapai tujuan inklusi dan literasi keuangan nasional.

“Kami bersama Dewan Nasional Keuangan Inklusif, di bawah kepemimpinan Menteri Koordinator, dan TPAKD akan menyelenggarakan gerakan nasional yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang dikenal dengan Gerakan Nasional Keuangan Cerdas atau Gencarkan, ” dia dikatakan

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024. Hasilnya, indeks literasi keuangan masyarakat mencapai 65,43 persen dan indeks inklusi keuangan mencapai 75,02 persen.

Berdasarkan hasil SNLIK tahun 2024, indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan tahun 2023 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 65,43 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen, kata Amalia Adinggar Widyasanti, Pj Kepala BPS, di kantor BPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Rinciannya, indeks literasi keuangan konvensional tercatat sebesar 65,08 persen dan indeks inklusi keuangan mencapai 73,55 persen. Sementara indeks literasi keuangan syariah tercatat paling rendah sebesar 39,11 persen dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.

Amalia mengatakan sebaran sampel survei SNLIK 2024 mencakup 34 negara bagian yang tersebar di 120 kabupaten/kota. Jumlah respondennya mencapai 10.800 orang dengan usia antara 15 hingga 79 tahun.

“Hasil SNLIK 2024 dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional serta dapat mencerminkan jumlah penduduk Indonesia,” jelasnya.

Namun hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 tidak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan metodologi pengumpulan data survei. 

Dalam SNLIK 2022 digunakan metodologi purposive sampling dan simple random sampling yang menghasilkan sampel responden yang cenderung bias terhadap wilayah perkotaan dan kelompok masyarakat berpendidikan tinggi.

Sedangkan SNLIK 2024 menggunakan metodologi stratified multistage cluster sampling yang menghasilkan sampel responden yang paling mewakili profil populasi masyarakat Indonesia.

“Jadi indeks literasi dan inklusi keuangan SNLIK tahun 2024 tidak bisa dibandingkan langsung dengan indeks literasi dan inklusi keuangan tahun 2022,” tegas Amalia.

happy Inklusi Keuangan Harus 98% di 2045, Menko Airlangga Pakai Cara Ini
Happy
0 %
sad Inklusi Keuangan Harus 98% di 2045, Menko Airlangga Pakai Cara Ini
Sad
0 %
excited Inklusi Keuangan Harus 98% di 2045, Menko Airlangga Pakai Cara Ini
Excited
0 %
sleepy Inklusi Keuangan Harus 98% di 2045, Menko Airlangga Pakai Cara Ini
Sleepy
0 %
angry Inklusi Keuangan Harus 98% di 2045, Menko Airlangga Pakai Cara Ini
Angry
0 %
surprise Inklusi Keuangan Harus 98% di 2045, Menko Airlangga Pakai Cara Ini
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D