Ini Hubungan Pola Makan Sehat Bisa Cegah Kanker, Jauh-Jauh dari Nugget dan Sosis
gospelangolano.com, Jakarta – Pratibha Astar dari Yayasan Kanker Indonesia menekankan pentingnya para ibu untuk menanamkan kebiasaan makan dan gaya hidup sehat kepada anak sejak dini untuk mencegah kanker di kemudian hari.
Pencegahan kanker merupakan upaya yang sangat penting untuk mengurangi risiko penyakit mematikan ini. Salah satu langkah terpenting dalam pencegahan kanker adalah dengan menerapkan pola makan sehat sedini mungkin.
Menurutnya, apa yang Anda makan saat ini akan mempengaruhi kesehatan Anda dalam 15-20 tahun mendatang. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi kepada para ibu tentang cara menyiapkan makanan sehat agar anak dan anggota keluarga lainnya tidak diberi makanan olahan seperti siomay dan sosis.
“Sebenarnya kalau dibilang mahal, makanan olahan lebih mahal dari makanan sehat,” ujarnya dalam ceramah Hari Kanker Sedunia 2024: Pameran Seni MSD dan YKI bertema Kisah Perjalanan Pejuang Kanker. Cure.” Gap’ pada PIK 2 pada Kamis 1 Februari 2024.
Ia juga menekankan bahwa makanan yang tidak sehat menghambat kesehatan usus, salah satunya meningkatkan risiko kanker usus besar, yang kejadiannya meningkat signifikan di Indonesia.
Pratiwi mengatakan, peningkatan angka kejadian kanker usus besar di Indonesia tercermin dari data Globocan tahun 2020. Lima tahun lalu, kanker perut menduduki peringkat kelima penyebab kanker terbanyak pada pria, namun kini naik ke peringkat kedua.
Begitu pula halnya dengan usus besar wanita, yang sangat dipengaruhi oleh pola makan. “Dulu mungkin tidak masuk sepuluh besar, tapi sekarang nomor lima,” ujarnya.
Selain pola makan, Pratibha juga menyoroti dampak merokok. Ia menegaskan, merokok merupakan penyebab utama berbagai penyakit termasuk kanker paru-paru dan kanker payudara. Oleh karena itu, pola hidup sehat harus dimulai sejak dini.
Pratibha menyarankan para ibu untuk lebih banyak mengonsumsi makanan alami dan sebisa mungkin menghindari makanan olahan.
“Kami menghimbau para ibu untuk membuat makanan yang lebih baik, hanya yang alami, dan sebisa mungkin menghindari makanan olahan,” ujarnya.
Selain itu, Pratibha menyarankan berolahraga di pagi hari untuk mendapatkan vitamin D3 dari sinar matahari dan menekankan pentingnya olahraga untuk menjaga berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.
CEO MSD Indonesia Jorge Styliano menyatakan keseriusannya dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kanker. “Meskipun kasus kanker meningkat, kita masih menghadapi kurangnya pemahaman di Indonesia. Tiga tantangan terbesar yang sering kita hadapi adalah misinformasi, keterlambatan pengobatan, dan keengganan untuk berobat atau disembuhkan,” ujarnya.
Oleh karena itu MSD bekerja sama dengan YKI untuk meningkatkan pendidikan kanker secara lebih komprehensif, termasuk informasi mengenai pengobatan kanker termasuk jenis kanker, metode deteksi, tes penunjang diagnostik dan pengobatan inovatif yang tersedia di Indonesia.
Salah satu bentuk pengobatan kanker yang inovatif adalah imunoterapi. Perawatan ini menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Melalui upaya edukasi yang ekstensif, diharapkan masyarakat lebih memahami pentingnya deteksi dini, pengobatan tepat waktu dan berbagai pilihan pengobatan inovatif yang dapat meningkatkan peluang kesembuhan pasien kanker di Indonesia.