Inflasi Naik, Jangan Abaikan Kebutuhan Protein Hewani Anak agar Tidak Stunting dan Anemia
gospelangolano.com, JAKARTA – Inflasi Indonesia naik dari 2,61 persen pada Desember 2023 menjadi 3,05 persen pada Maret 2024 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yang melemahkan daya beli pangan.
Keadaan ini membuat para ibu kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anaknya sekaligus mengatur keuangan rumah tangga. Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), beras, minyak Harga bahan pokok seperti telur dan ayam dilaporkan terus meningkat.
Maka pada tahun ini, para ibu disarankan untuk lebih berhemat saat berbelanja makanan sehat untuk bayi, terutama tanpa mengurangi kebutuhan protein hewaninya.
Teuku Riefki, MSc, Peneliti LPEM FEB UI mengatakan inflasi akan meningkat pada Januari hingga Maret 2024, namun akan turun menjadi tiga persen mulai April 2024.
Inflasi diperkirakan akan berdampak positif terhadap daya beli masyarakat pada kuartal II mendatang. Meskipun berpotensi menurunkan inflasi dan meningkatkan perekonomian, produk-produk berbiaya rendah sangat penting, kata Health gospelangolano.com mengutip keterangan resmi, Sabtu. 18 Mei Pada tahun 2024, katanya.
Di masa sulit ini, para ibu harus mampu mengambil keputusan dengan bijak. Memang, Mereka ingin anak-anaknya kekurangan gizi, menghambat pertumbuhannya, dan mempersulit pencegahan stunting.
Anda harus makan makanan yang sehat terlebih dahulu. Menurut data terkini Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, 1 dari 4 anak di bawah usia 5 tahun berisiko mengalami anemia, terutama karena kekurangan zat besi.
Selain itu, Dr Luciana Budiati Sutanto MS SpGK mengatakan anak-anak Indonesia masih menghadapi masalah kesehatan yang serius seperti anemia. Pada lima tahun pertama kehidupannya, bayi membutuhkan pola makan lengkap dengan makanan dan minuman bergizi.
“Karbohidrat pemerintah, protein hewani dan nabati; Pedoman diet seimbang termasuk sayur-sayuran dan buah-buahan telah diterbitkan.
Zat besi merupakan zat gizi penting yang menunjang tumbuh kembang anak secara optimal, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting bagi para ibu untuk mengutamakan nutrisi terbaik bagi anak di masa emas agar bisa menjadi generasi modern.
Daging merah, besi gila ikan Hati kedelai Ia menjelaskan, zat besi bisa didapat dari berbagai jenis makanan, termasuk kacang-kacangan dan susu yang diperkaya.
Makanan kaya zat besi mencegah anemia defisiensi besi pada bayi. Selain itu, vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi di usus.
Menurut penelitian, penyerapan zat besi dalam tubuh menjadi dua kali lipat karena adanya vitamin C. Oleh karena itu, mengonsumsi susu yang mengandung zat besi dan vitamin C meningkatkan asupan zat besi, ujarnya.
Kolostrum juga merupakan sumber protein hewani yang memiliki nilai biologis lebih tinggi dibandingkan protein nabati karena mengandung asam amino kompleks dan mudah diserap tubuh.
“Dengan memastikan pola makan seimbang dan fokus pada asupan zat besi, Anda dapat mengoptimalkan tumbuh kembang bayi baru lahir serta mencegah anemia defisiensi besi,” ujarnya.