Ilmuwan Rekonstruksi Wajah Yesus dari Kain Kafan Turin dengan AI
JERUSALEM – Teknologi kecerdasan buatan digunakan untuk menciptakan kembali wajah Yesus dari Kain Kafan Turin. AI menganalisis pola pada kain untuk membuat gambar visual pria yang tampaknya terbungkus kain tersebut.
Melansir The Sun, Jumat (23/8/2024), penelitian terbaru yang mengonfirmasi identitas kain tersebut dengan bukti DNA dan bahan khusus Yerusalem mendukung klaim bahwa kain tersebut mungkin memang digunakan untuk menggeliat tubuh Yesus. Penyaliban digunakan. .
Kain Kafan Turin, yang diyakini sebagai kain yang digunakan untuk membungkus tubuh Yesus setelah penyalibannya, telah menjadi subjek penelitian intensif selama bertahun-tahun.
Kain tersebut menampilkan gambar misterius seorang pria yang menderita berbagai luka, termasuk bekas luka yang diyakini akibat penyaliban.
Analisis terbaru yang dilakukan para ilmuwan di Universitas Padua di Italia mendeteksi partikel darah dan zat khusus Yerusalem pada kain tersebut. Penelitian ini menunjukkan bukti kegagalan organ, trauma, dan penyakit yang mungkin berhubungan dengan postur tubuh orang yang disalib.
Penemuan bahan unik Yerusalem mendukung klaim bahwa pakaian tersebut berasal dari wilayah tersebut dan bukan dari Eropa, di mana beberapa orang yang skeptis menganggapnya sebagai tiruan atau palsu.
Menurut Catholic Herald, hasil uji isotop memberikan bukti baru bahwa kain kafan tersebut adalah pakaian sebenarnya yang digunakan untuk menutupi tubuh Yesus Kristus setelah penyalibannya dan bukan palsu yang dibuat di Eropa abad pertengahan.
Potongan kain yang diambil dari kain kafan tersebut menunjukkan bahwa linen tersebut berasal dari Suriah bagian barat, yang saat ini diduduki oleh Israel, Lebanon, serta Yordania bagian barat dan Suriah.
William Meacham, AS, mengatakan: “Dengan kemungkinan asal usulnya dari Timur, keraguan baru harus muncul mengenai penafsiran Kain Kafan sebagai peninggalan palsu yang dibuat di Eropa abad pertengahan, dan pertanyaan baru harus diajukan tentang apa yang diwakili oleh gambar-gambar pada Kain Kafan tersebut. ” menjadi arkeolog yang melakukan penelitian ini.
“Kemungkinan kain ini benar-benar kain kafan Yesus diperkuat dengan bukti baru ini. Saya rasa inilah penjelasan terbaik mengenai kain kafan tersebut,” ujarnya.