IKN Contek New York soal Cara Kerja Polisi dan Mobil Terbang

Read Time:3 Minute, 42 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Archipelago Capital Authority (IKN) melakukan penelitian di New York, Amerika Serikat untuk melihat cara kerja kepolisian setempat atau New York City Police Department (NYPD) dan pembuatan mobil terbang.

Delegasi Indonesia Smart City Reverse Trade Mission (RTM) yang dipimpin Deputi IKN Otoritas Bidang Transformasi Hijau dan Digital mengunjungi Pusat Operasi Gabungan, Kepolisian New York, Pusat Komando Keamanan dan Ketertiban Umum.

“Pusat ini menggunakan teknologi komunikasi melalui integrasi hampir 60.000 kamera yang tersebar di jalan-jalan, gedung, kereta bawah tanah Kota New York dan banyak tempat lainnya,” kata Ali Berawi, Jumat (26/4/2024).

Pusat Operasi Gabungan adalah pusat komando gabungan antara operasi negara dan organisasi yang terlibat dalam bencana besar. Perannya antara lain menyelidiki kasus yang sedang berlangsung, berkoordinasi dengan polisi dan mobil patroli yang tersebar di seluruh New York, serta memantau kejadian kejahatan melalui media sosial dan kamera yang tersebar di seluruh New York City.

NYPD mematuhi standar layanan yang menjamin waktu respons maksimum kurang dari 5 menit untuk keadaan darurat masyarakat dan dalam 15 menit untuk insiden kompleks. Memegang lapangan 

Selain itu, pemeliharaan yang dilakukan di lapangan dikoordinasikan dan dipantau langsung dari pusat komando. Ali Berawi menegaskan, pemerintah kepulauan harus menjamin keamanan dan ketertiban di kota tersebut. Sehingga masyarakat bisa melakukan pekerjaannya kapan saja selama dalam keadaan aman.

“Kemampuan merespon keluhan masyarakat dan bencana alam memerlukan respon yang cepat dan tindakan yang tepat dari seluruh pihak terkait dalam perencanaan dan kerjasama penanggulangan bencana di IKN,” ujarnya.

“Perlu adanya respon cepat di IKN dengan mengintegrasikan berbagai instansi dan layanan publik seperti kepolisian, pemadam kebakaran, ambulans, dan tim penanggulangan bencana,” ujarnya.

 

Selain itu, delegasi Reverse Trade Mission (RTM) juga melakukan pertemuan dengan Supernal dari Hyundai Motor Group di Amerika Serikat yang sedang mengembangkan Pesawat Mobilitas Udara Perkotaan atau Mobil Terbang (Urban Air Mobility).

Dalam pertemuan tersebut dibahas implementasi Proof of Concept (PoC) yang akan dilakukan di Bandara Samarinda pada Juli 2024, serta kerjasama Otoritas IKN dan Supernal dalam pengembangan alat navigasi udara untuk menjamin keselamatan. Mematuhi hukum dan peraturan nasional.

Supernal Nathan Traill, Direktur Eksekutif Kebijakan Internasional, Negara Bagian dan Lokal, berbicara tentang Rencana Pengembangan Mobilitas Udara Perkotaan yang saat ini sedang dalam tahap percontohan di IKN.

“Pengembangan teknologi transportasi udara perkotaan di IKN akan menjadi langkah awal dalam menciptakan transportasi baru yang berkelanjutan di Indonesia dan Asia Tenggara,” kata Nathan.

Sebagai informasi, IKN Chiremera dan Hyundai Motor Group sudah memulai kerja sama dengan menandatangani Nota Kesepahaman pada tahun 2022.

Di masa lalu, Hyundai telah berupaya menciptakan kota pintar masa depan. Tiga pilar utama yang dikedepankan yakni human focus, harmoni dengan alam, dan merangkul masa depan.

Dengan smart city, masyarakat dapat hidup berdampingan dengan alam, teknologi tinggi, dan solusi mobilitas yang inovatif.

“Kami mendobrak batasan di kota-kota besar untuk menghubungkan masyarakat dengan cara yang terpadu. Oleh karena itu, kami akan terus menciptakan dan memberikan solusi yang lebih baik untuk kota pintar melalui tim Litbang global kami untuk lebih berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat,” Smart VP City Innovation Group, demikian disampaikannya saat bertemu dengan jurnalis dari Indonesia beberapa waktu lalu.” Kata Hyeyoung Kim.

Kim mengatakan Hyundai memahami keinginan pemerintah Indonesia yang saat ini berencana membangun ibu kota baru. Sebagai perusahaan global, Hyundai siap bekerja sama memberikan solusi guna mengembangkan kota pintar yang ingin dimiliki Indonesia di masa depan.

“Kami mendengarkan kebutuhan Hyundai dalam menciptakan ibu kota baru dan kami berupaya bekerja sama dengan pemerintah. Termasuk mulai bekerja sama dengan berbagai perusahaan Indonesia untuk mengembangkan smart city di kota-kota lain. Salah satunya dengan menyediakan Advanced Air Mobility (AAM) . ) teknologi,” jelas Kim.

Konsep Smart City dari Hyundai adalah memanfaatkan berbagai jenis lahan di dalam dan di luar lahan. Selain itu, penggunaan teknologi seperti hidrogen dapat menghasilkan energi bersih dan bebas polusi untuk menciptakan kota.

 

Dari segi mobilitas, penggunaan kendaraan listrik, sel bahan bakar hidrogen, objek yang terhubung, robot pintar, dan lalu lintas udara perkotaan merupakan tawaran yang menarik.

Terkait AAM atau mobil terbang, Indonesia juga disebut-sebut berkali-kali tertarik dengan tawaran transportasi ini. Tim Business Planning & Execution AAM, Kim Hyeong Jun menjelaskan, AAM merupakan perubahan dalam transportasi untuk merespon permasalahan seperti polusi udara, kemacetan, kebisingan dan faktor lainnya.

Melalui AAM, masyarakat juga dapat menemukan solusi ramah kantong dan ramah lingkungan dalam perjalanan udara helikopter. AAM menawarkan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan helikopter.

“Untuk memulai AAM, kita memerlukan sistem yang benar-benar baru, termasuk menciptakan ekosistem yang mendukung konsep transportasi ini. Ada bandara, pekerja, pengelolaan udara, dan regulasi. Itu yang sedang kita persiapkan sekarang,” kata June.

  

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Aceh Ramadhan Festival Tawarkan Perjalanan Spritual Tradisi Budaya Aceh
Next post Dokter: Gaya Hidup tak Sehat Tingkatkan Risiko Demensia