IHSG Berpotensi Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 29 Januari 2024

0 0
Read Time:4 Minute, 36 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Pergerakan indeks harga saham (IHSG) berpotensi terkoreksi di pasar saham pada Senin (29/1/2024). IHSG diperkirakan akan menguji kisaran 6.925-7.021.

IHSG melemah 0,57 persen ke 7.137 dan terus mengalami oversold pada Jumat 26 Januari 2024. Koreksi IHSG pun memasuki area support terdekat di 7.152.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, koreksi lebih rendah yang diberikan di level 7.111 juga dimasukkan oleh IHSG. Katanya, saat ini IHSG dianggap sebagai awal dari gelombang c dari gelombang (ii) sehingga terus bergerak penyesuaian ke level 6.925-7.021.

Kalaupun menguat diperkirakan hanya sebatas uji 7.157-7.192, kata Herditya dalam suratnya.

Herditya mengatakan IHSG berada pada support 7.092-7.045 dan level resistance 7.271-7.323.

Sementara itu, PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan IHSG mewaspadai adanya koreksi dan tembusnya garis support bergerak (MA) 50 yang bervolume.

“Meski ada peluang pullback, namun selama masih berada di bawah garis MA50, maka ada peluang untuk melakukan koreksi dan menguji support garis MA100,” ujarnya.

Dikatakannya, jika garis MA50 terulang, maka ada peluang untuk menguji resistance garis MA20 dan melanjutkan kembali posisi bullishnya.

“IHSG saat ini bergerak pada kisaran 7.100-7.250,” ujarnya.

Dalam risetnya, PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut IHSG bisa melemah hingga batasnya pada awal pekan ini. IHSG akan bergerak menuju level support dan level resistance di 7.080-7.150. Konsep Pemasaran

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP).

Saat ini Herditya telah memilih saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA), dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Berikut beberapa tips teknis dari MNC Sekuritas:

1.PT Elnusa Tbk (ELSA) – Perdagangan melemah

Saham ELSA terkoreksi ke 402, dengan volume penjualan meningkat, namun koreksi tersebut tertahan oleh MA20.

Herditya mengatakan meskipun ELSA bisa bergerak ke atas 394 karena mengakhiri kerugian, namun posisi ELSA saat ini dianggap berada di awal wave (iii) wave [ c].

Pemasaran dalam Kerentanan: 398-402

Perkiraan harga: 416, 430

Hentikan kerugian: di bawah 394

 

2.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) – Perdagangan melemah

Saham ITMG menguat 0,66% ke level 26.700 ditopang aksi jual besar-besaran, namun reli ITMG tertahan oleh MA20.

“Saat ini posisi ITMG dianggap sebagai awal dari gelombang (v) gelombang [i] gelombang C, sehingga ITMG berpeluang untuk melanjutkan upayanya,” kata dan Herditya.

Beli pada kelemahan: 26.075-26.525

Estimasi harga : 27.225, 28.250

Hentikan kerugian: kurang dari 25.600

 

3.PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) – Perdagangan melemah

MLIA menguat 0,97% ke level 416 yang dibarengi dengan munculnya volume pembelian. Herditya mengatakan, pihaknya meyakini situasi MLIA saat ini sudah berada di ujung gelombang B dari gelombang (B), sehingga meski sudah terkoreksi diperkirakan akan terbatas dan sempat menguat kembali.

Perdagangan dalam Kerentanan: 408-412

Perkiraan harga: 442.474

Hentikan kerugian: kurang dari 400

 

4.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) – Perdagangan melemah

Saham PTBA disesuaikan menjadi 2.570 yang dibarengi dengan peningkatan jumlah penjualan. Herditya menilai posisi PTBA saat ini merupakan bagian dari wave B, sehingga bisa saja PTBA terus melakukan koreksi, namun bisa dimanfaatkan untuk BoW.

Beli pada kelemahan: 2,460-2,510

Perkiraan harga: 2.670, 2.820

Hentikan kerugian: di bawah 2,430

 

 

Penafian: Segala keputusan investasi ada di tangan pembaca. Dididik dan diberi informasi sebelum Anda membeli atau menjual barang. gospelangolano.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah berada di zona merah pada perdagangan Kamis, (26/1/2024). IHSG telah diatur antara sebagian besar saham yang mengalami tekanan dan penjualan saham oleh investor lain.

Mengutip data RTI, IHSG turun 0,57 persen menjadi 7.137,08. Indeks LQ45 turun 0,87 persen menjadi 951,49. Sebagian besar tanda berada di bawah tekanan.

Sebelum akhir pekan ini, IHSG sempat berada pada level tertinggi 7.178,12 dan terendah 7.099,08. Sebanyak 346 saham melemah sehingga menekan IHSG. 183 file berhasil. Sisa 237 lembar saham. Memiliki volume perdagangan 1.098.774 dengan volume perdagangan 17,1 miliar lembar saham. Nilai perdagangan hariannya Rp 10,3 triliun.

Investor menjual saham senilai Rp 1,05 triliun pada Jumat pekan ini. Pada tahun 2024, investor akan membeli saham senilai Rp 5,7 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran 15.810.

Sektor saham (IDX-IC) sebagian besar tertekan kecuali sektor keuangan yang menguat 0,20 persen, sektor properti bertambah 0,44 persen, dan sektor real estate menguat 0,12 persen.

Namun sektor transportasi turun 2,42 persen dan mencatatkan penurunan terbesar. Sektor energi turun 0,97 persen, sektor real estate turun 0,32 persen, sektor industri turun 0,34 persen, dan sektor non-siklikal turun 0,64 persen.

 

Selain itu, sektor saham siklis melemah 0,71 persen, sektor kesehatan melemah 0,36 persen, dan sektor teknologi melemah 1,31 persen.

“IHSG berada di zona merah, pasar melihat faktor eksternal dan internal,” demikian kajian kelompok riset Pilarmas Investindo Sekuritas, melansir Antara.

Secara global, bursa domestik Asia termoderasi akibat sikap wait and see pelaku pasar yang memasuki pasar keuangan menjelang rilis data perekonomian Tiongkok.

Di sisi lain, perekonomian Amerika Serikat tumbuh sebesar 2,5 persen year-on-year (YoY) pada kuartal keempat, yang mengindikasikan stabilitas perekonomian Amerika Serikat, sehingga dianggap The Federal Reserve (The Fed). ) tidak terburu-buru menurunkan suku bunganya.

Di sisi lain, bank sentral Eropa mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah pada angka 4,5 persen dan mengindikasikan penurunan mulai pertengahan tahun.

 

 

happy IHSG Berpotensi Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 29 Januari 2024
Happy
0 %
sad IHSG Berpotensi Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 29 Januari 2024
Sad
0 %
excited IHSG Berpotensi Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 29 Januari 2024
Excited
0 %
sleepy IHSG Berpotensi Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 29 Januari 2024
Sleepy
0 %
angry IHSG Berpotensi Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 29 Januari 2024
Angry
0 %
surprise IHSG Berpotensi Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 29 Januari 2024
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D