Hartadinata Abadi Ekspor Emas Senilai Rp 1,7 Triliun ke India
gospelangolano.com, Jakarta PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) ekspor emas ke Hyderabad, India, RKD Solutions (RKDS), perusahaan perhiasan emas dan emas batangan terintegrasi.
Sekretaris PT Hartadinata Abadi Tbk Ong Denny mengatakan perseroan dan RKDS menandatangani nota kesepahaman (MOU) ekspor emas perhiasan pada 17 Januari 2024.
Dalam perjanjian tersebut, jangka waktu ekspor adalah 17 Januari 2024 sampai dengan 31 Desember 2024. Jumlah pesanan per bulan sebanyak 160 kg atau total pesanan perhiasan emas 91,6 persen sebanyak 1.920 kg.
Nilai transaksinya kurang lebih setara US$113,51 juta atau Rp1,77 triliun. Nilai transaksinya lebih dari 20 persen ekuitas perseroan, sehingga transaksi tersebut merupakan transaksi signifikan sebagaimana diatur dalam POJK 17/2020, kata Ong. Deny menulis pada hari Sabtu. (20/1/2024) dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sekadar informasi, tidak terdapat afiliasi atau benturan kepentingan antara Perseroan dan RKD Solutions berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
Oleh karena itu, pelaksanaan transaksi ini bukan merupakan transaksi yang sah dan bukan merupakan transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
Selain itu, informasi atau informasi material yang diungkapkan perusahaan ini berdampak positif terhadap kinerja produksi dan penjualan perusahaan.
PT Gemilang Hartadinata Abadi (GHA) mendapat pinjaman atau kredit sebesar Rp 300 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Gemilang Hartadinata Abadi merupakan anak perusahaan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA).
Gemilang Hartadinata Abadi akan menggunakan pinjaman tersebut sebagai tambahan modal kerja untuk meningkatkan penyaluran pinjaman dan memperluas pegadaian.
Pinjaman berjangka satu tahun bersifat revolving dengan tingkat bunga JIBOR 1 bulan + 2,5% per tahun. Tingkat bunga ini lebih rendah dibandingkan rata-rata biaya bunga pinjaman bank dan obligasi yang dimiliki perseroan saat ini.
Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menjelaskan pemberian fasilitas kredit tersebut merupakan bukti kepercayaan lembaga keuangan besar Indonesia terhadap potensi pertumbuhan perusahaan.
Lebih lanjut, tambahan modal kerja ini juga akan meningkatkan pendapatan Hartadinta Abadi di masa depan sehingga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan laba bersih konsolidasi HRTA.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/12/2023), ia mengatakan, “Hal ini tentunya menjadi tonggak penting dalam meningkatkan citra dan kinerja bisnis perusahaan di tahun 2024.
Saat ini GHA memiliki 93 unit rumah di enam (6) provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan. Target perseroan adalah menambah jumlah unit pegadaian dari 95 unit pada akhir tahun 2023 menjadi 150 unit pada akhir tahun 2025.
Karena keberhasilan strategis yang diraih perusahaan, GHA bertujuan untuk menjadi salah satu pemain terbesar di industri perhiasan emas di Indonesia di bawah naungan HRTA sebagai perusahaan perhiasan emas padat paling terintegrasi di Indonesia di kalangan industri menengah dan hilir.