Hari Stroke Sedunia 2024, Ini Tema Global dan Nasional serta Maknanya
gospelangolano.com merayakan Hari Stroke Sedunia setiap tanggal 29 Oktober di Jakarta. Memorial Day ini menjadi momen untuk mengingatkan diri kita akan bahaya stroke.
Menurut Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Dr. Yudhi Pramono Hari Stroke Sedunia tahun ini mengusung tema global “Be Bigger Than Stroke” yang artinya Ayo Kalahkan Stroke.
“Tahun ini kampanyenya fokus pada pentingnya aktivitas fisik, sehingga tema nasional tahun ini adalah ‘Ayo ambil tindakan untuk mengalahkan stroke dimulai dari diri kita sendiri’,” kata Yudhi dalam webinar Hari Stroke Sedunia, Jumat (25/10). . /2024).
Ia menjelaskan, stroke merupakan penyakit yang mengancam jiwa. Selama kejang, 1,9 juta sel otak mati dalam satu menit.
“Stroke merupakan penyebab kecacatan dan kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Stroke merupakan penyebab kecacatan dan kematian terbanyak di Indonesia, yaitu sebesar 11,2 persen dari total kecacatan dan 18,5 persen dari total kematian,” kata Yudhi.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stroke di Tanah Air adalah 8,3 per 1000 penduduk.
Dari segi pendanaan, stroke merupakan salah satu penyakit katastropik yang didanai terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, diperkirakan mencapai 5,2 triliun pada tahun 2023.
“Hal ini sangat disayangkan karena sebenarnya 90 persen kejadian stroke dapat dicegah dengan pengendalian faktor risiko,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, ahli saraf Dodic Tasquoro menjelaskan tren stroke pada generasi muda. Menurutnya, stroke bukanlah penyakit orang tua.
“Sebenarnya tren stroke pada usia muda semakin meningkat di banyak negara, termasuk Indonesia. Beberapa masyarakat berusia sekitar 30 dan 40 tahun mengalami peningkatan yang banyak,” kata Dodik.
Ketua Persatuan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) ini menambahkan, pola hidup yang tidak sehat meningkatkan risiko stroke di usia muda.
“Kurangnya olah raga, pola makan tinggi lemak dan gula, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol pada generasi muda turut berkontribusi terhadap kecenderungan generasi muda saat ini lebih banyak terkena stroke,” jelas Dodik.
Di sisi lain, tingkat stres juga berperan besar. Pasalnya, iklim persaingan di kalangan remaja sedang tinggi sehingga dapat memicu gangguan tidur dan pada akhirnya berisiko terkena stroke.
“Faktor medis lainnya mungkin adalah generasi muda menderita kondisi genetik seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, dan obesitas, yang juga merupakan faktor risiko stroke.”
Stroke di usia muda bukanlah hal yang sepele. Sebab, baik orang muda maupun orang tua bisa mengalami kecacatan akibat stroke. Stroke dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan juga gangguan gerak.
Sedangkan untuk kebutaan, gejala klinis stroke tergantung pada area yang terkena. Otak kita sudah memetakan area mata, area bicara, lengan, dan kaki. Jadi kalau masuk ke pembuluh darah mata, mata jadi buta. atau kabur,” jelas Dodik.
“Jadi siapapun bisa mengalami kecacatan dan kecacatan tergantung dimana stroke itu terjadi, tapi asalkan kita cepat ke rumah sakit, kita bisa mengatasinya. Semakin cepat Tuhan datang ke rumah sakit, maka kecacatan bisa dikurangi dan dicegah. dari kejadian itu,” kata Dodik.
Dodic menekankan, pencegahan stroke, termasuk stroke kedua, sangat penting untuk mencegah kecacatan.
“Seharusnya tidak ada stroke kedua. Penting untuk mencegah stroke kedua. Jika kita mengalami stroke kedua, sangat sulit untuk kembali dari kecacatan.”
Dengan kata lain, jika Anda sudah sembuh dari stroke pertama, jangan terburu-buru melupakan pencegahan stroke di kemudian hari. Sebab, stroke bisa terjadi berkali-kali jika tidak dicegah dengan baik.
Bukan hanya yang kedua kalinya, bahkan stroke ketiga atau keempat pada pasien yang sama.
Oleh karena itu, jika Anda sudah mengalami stroke pertama, jagalah kondisi Anda agar tidak terkena stroke kedua, ketiga, bahkan keempat. Semakin banyak serangan, semakin sulit bagi penyandang disabilitas untuk kembali. jelas Dodik.