Harga Minyak Dunia Pulih Usai Tersungkur Tiga Hari
0
0
gospelangolano.com, Jakarta Minyak mentah berjangka AS naik pada hari Rabu, di tengah menurunnya stok minyak, meningkatnya permintaan bensin dan kekhawatiran akan gangguan pasokan akibat kebakaran hutan di Kanada. Menurut Badan Informasi Energi (EIA), persediaan minyak mentah AS turun 3,7 juta barel dan persediaan bensin turun 5,6 juta barel.
Pasokan bensin ke pasar, yang mewakili permintaan, meningkat sebesar 673.000 barel per hari.
Berikut harga energi Rabu, dikutip dari CNBC, Kamis (25/7/2024): West Texas Intermediate: Kontrak September: $77,59 per barel, naik 63 sen atau 0,82%. Harga minyak mentah AS naik 8,3% tahun ini. Brent: Kontrak September: $81,71 per barel, naik 70 sen atau 0,86%. Tolok ukur global telah meningkat 6% sejak awal tahun Gas alam: Kontrak Agustus: $2,11 per seribu kaki kubik, turun 7 sen atau 3,2%. Harga gas telah turun 15,8% sejak awal tahun.
Sementara itu, kebakaran hutan terus terjadi di Alberta Meskipun produksi minyak di Kanada tetap solid, musim kebakaran hutan terburuk belum terjadi dan dapat mengancam pasokan, kata Goldman Sachs pada hari Selasa.
Harga minyak mentah AS turun hampir 2% pada hari Selasa, jatuh untuk hari ketiga di tengah harapan bahwa perundingan gencatan senjata di Gaza dapat meredakan ketegangan di Timur Tengah dan mengecewakannya permintaan bensin AS pada musim panas ini.
Harga minyak mentah mahal karena beberapa faktor utama: Permintaan dan pasokan: Ketidakseimbangan antara tingginya permintaan global dan terbatasnya pasokan dapat menaikkan harga. Geopolitik: Ketegangan politik di negara-negara penghasil minyak, seperti konflik di Timur Tengah, dapat meningkatkan harga dengan mengganggu pasokan. OPEC: Kebijakan produksi oleh OPEC dan negara-negara penghasil minyak lainnya dapat membatasi pasokan untuk menjaga harga tetap tinggi Kebijakan Ekonomi: Perubahan nilai tukar mata uang, inflasi dan kebijakan moneter global juga mempengaruhi harga minyak. Bencana alam: Peristiwa seperti angin topan atau kebakaran hutan dapat mengganggu produksi dan distribusi minyak serta meningkatkan harga.
