Gunung Berapi Lontarkan Emas Senilai Rp97 Juta Tiap Hari
Jakarta – Gunung berapi aktif di Antartika memuntahkan debu emas senilai $6.000, atau sekitar $97.000.000, setiap hari. Menurut laporan Earth Observatory NASA, Gunung Erebus mengeluarkan gelembung gas yang mengandung hingga 80 gram kristal emas setiap hari.
Gunung Erebus adalah gunung berapi paling terkenal di Antartika. Dengan ketinggian 12.448 kaki (3.794 m), gunung ini memegang gelar gunung berapi aktif tertinggi di benua ini dan gunung berapi aktif paling selatan di Bumi.
The Greek Reporter, Kamis (25/4/2024), mengabarkan, Gunung Erebus, dinamai sesuai sosok kegelapan dalam mitologi Yunani, pertama kali ditemukan pada tahun 1841 oleh penjelajah Inggris Kapten James Clark Ross.
Gunung berapi ini merupakan salah satu dari 138 gunung berapi aktif di Antartika. Terletak di Pulau Ross di Antartika, gunung berapi ini menjadi terkenal setelah jatuhnya pesawat Air New Zealand Penerbangan 901 pada tahun 1979.
Penemuan baru NASA ini sejalan dengan pengamatan emas yang keluar dari gunung berapi pada tahun 1991. Sejauh ini, para peneliti telah menemukan partikel emas di gas vulkanik gunung berapi dan es di sekitarnya.
Philip Kyle dari Institut Pertambangan dan Teknologi New Mexico di Socorro mengatakan deposit emas tersebut berasal dari batuan vulkanik. Banyak partikel emas yang tersebar ke udara akibat gas panas yang dikeluarkan lava dari gunung
Gunung Erebus diperkirakan mengeluarkan partikel emas berukuran 0,1 hingga 20 mikrometer ke dalam gas vulkanik dan 60 mikrometer ke dalam es di sekitarnya.
Menurut Observatorium Bumi NASA, mereka menemukan debu logam mulia tersebut 621 mil jauhnya dari kawah lava Erebus Selatan. Ketinggiannya adalah 12.448 kaki (3.794,02 m). Menurut Connor Bacon dari Observatorium Bumi Lamont-Doherty di Universitas Columbia di New York, juga terdapat danau lava di kawah puncak Gunung Erebus sejak tahun 1972.