Fitur Google Maps Baru di iPhone Ini bisa Bantu Pengguna Hindari Tilang Polisi
gospelangolano.com, Jakarta – Kabar gembira bagi pengguna iPhone yang suka menggunakan Google Maps saat berkendara, bersepeda, atau di dalam mobil.
Setelah lima tahun di Android, Google akhirnya merilis fitur speedometer dan batas kecepatan di aplikasi Google Maps untuk iOS dan CarPlay.
Fitur tersebut akan membantu pengguna iPhone menghindari tilang polisi karena ngebut, lapor TechCrunch, Senin (15/7/2024).
Saat pengguna mulai bernavigasi di Google Maps, kecepatan kendaraan akan ditampilkan dalam kilometer per jam (km/jam) atau mil per jam (mph) tergantung pada pengaturan wilayah.
Fitur batas kecepatan dan kecepatan ini pertama kali muncul di India pada awal Juli 2024. Google kemudian mengonfirmasi bahwa fitur tersebut akan diluncurkan secara global.
Untuk mengaktifkan fitur speedometer dan batas kecepatan, pengguna iPhone dapat membuka aplikasi Google Maps, tap foto profil, lalu pilih Pengaturan > Navigasi > Opsi Mengemudi.
Setelah diaktifkan, fungsi batas kecepatan menampilkan perubahan warna pada indikator kecepatan. Ini berfungsi sebagai pengingat bagi pengemudi untuk tetap berada dalam batas kecepatan yang ditentukan di area tersebut.
Di sisi lain, pengguna Waze mendapat dukungan lebih besar untuk menyimpan data lalu lintas di aplikasi, seperti laporan lokasi berbahaya seperti kecelakaan, lampu lalu lintas rusak, speedometer, atau kemacetan lalu lintas.
Aplikasi pemetaan ini dapat menggunakan data ini untuk memberikan peringatan kepada pengemudi, sehingga membuat jalan lebih dapat diprediksi dan lebih aman. Waze juga dapat menandai lokasi mobil polisi di peta.
Google Maps juga menyertakan sistem pelaporan lalu lintas yang ditentukan pengguna, namun tidak sebanyak Wiz dan hanya tersedia di lokasi tertentu.
Pengguna di Bengaluru, India baru-baru ini menemukan cara untuk membuat Google Maps terlihat seperti Waze dengan menggunakan landmark. Demikian dikutip dari Autoevolution, Kamis (11/7/2024).
Pemilik akun
FYI, landmark atau bangunan terkenal dapat dengan mudah ditambahkan ke Google Maps menggunakan opsi “Tambahkan Tempat yang Terlewatkan” di aplikasi.
Seseorang yang mengetik “Polisi Earthray, Nodkond Hoagie” di Google Maps di Bengaluru akan melihat semua tempat di mana polisi secara rutin menghentikan kendaraan dan memberikan tilang kepada pelanggar lalu lintas. Ungkapan tersebut diterjemahkan menjadi “Hati-hati terhadap polisi!”
Lebih dari 10 tempat seperti itu telah ditambahkan ke peta oleh pengguna Google Maps di Bengaluru, dan jumlahnya terus bertambah, terutama seiring dengan semakin dikenalnya praktik ini. Namun, Google akhirnya menghapus pin peta tersebut.
Waze akan menjadi cara yang sangat mudah untuk memperingatkan keberadaan polisi di pinggir jalan.
Namun, karena Google Maps menjadi aplikasi navigasi paling populer di wilayah tersebut, mencari cara untuk memperingatkan orang lain mengenai kendaraan polisi akhir-akhir ini menjadi prioritas warga.
Dalam hal ini, ada dua informasi menarik untuk dicermati. Pertama, pin pada peta tidak menjamin polisi akan selalu berada di tempat yang sama, karena mereka dapat dengan mudah menuju ke tempat yang ditandai di Google Maps.
Seperti halnya pengguna, petugas polisi dapat mengakses Google Maps dan memeriksa lokasi yang ditandai untuk menavigasi ke lokasi baru guna menangkap pelanggar lalu lintas dengan lebih efektif.
Kedua, prosesnya setidaknya sama kontroversialnya dengan melaporkan Waze ke polisi.
Jika penjahat dapat melihat lokasi polisi di peta, laporan lalu lintas, atau pin peta, mereka dapat menghindari lokasi tersebut dengan mengambil rute alternatif.
Polisi di Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa memperingatkan orang lain di lokasi penegakan hukum dapat membantu penjahat berbahaya menghindari pos pemeriksaan dan pada akhirnya menghindari polisi.
Google sejauh ini bungkam mengenai ‘ide cemerlang’ penandaan polisi di Google Maps. Jadi kita tunggu saja hingga Google Voice segera membuka dan membersihkan peta.