Erick Thohir Bakal Sikat Oknum Koruptor Kasus Indofarma, Siapa Dia?
gospelangolano.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara soal laporan penipuan atau penipuan di industri farmasi BUMN. Dugaan yang terjadi di PT Indofarma Tbk.
Otoritas Pengawas Keuangan (BPK) mengetahui 10 kasus dugaan penipuan yang melibatkan Indofarma dan anak perusahaannya. Hal ini menyebabkan perusahaan merugi dalam beberapa waktu terakhir.
Erick Thohir mengaku tak segan-segan menghakimi para penipu. Ini juga soal pihak yang merugikan Indofarma. “Sama dengan BPK, kita kerjasama dengan kejaksaan (kejaksaan). Ya penipuan, penipuan ya, korupsi sudah tertangkap,” Sarinah dari Erick. Mereka bertemu pada Jumat (5) di Jakarta. /7/2024). Tingkat kesehatan
Selain bicara soal memerangi orang-orang tersebut, Erick juga ingin berupaya meningkatkan kesehatan apoteker BUMN. Termasuk penyelesaian utang pihak lain kepada Indofarma.
“Tapi Indofarma harus kita kelola dengan baik. Ya harus kita pertahankan banyak hal yang harus dihadapi, termasuk biaya penjualan,” jelasnya.
Erick menjelaskan, banyak strategi yang bisa dilakukan untuk menyehatkan perusahaan. Bicara soal penipuan, Erick mengatakan pihaknyalah yang pertama kali melihat tanda-tanda tersebut.
BPK kemudian kembali dan menemukan 18 poin. Di sini, 10 tanda penipuan.
“Iya, kalau ada masalah pada seseorang, bisa di mana saja. Kalau BUMN (Kementerian) bilang dia tidak belajar, yang tahu itu BUMN (Kementerian). Setelah dilakukan proses penyidikan, baru dilaporkan ke BPK, dan BPK juga menyelidikinya lagi, lalu terjadilah (penemuan berikutnya), ”kata Menteri BUMN.
Diberitakan sebelumnya, Presiden BUMN Farmasi Holding PT Bio Farma (Persero) Shadiq Akasya buka suara soal banyaknya penipuan yang dilakukan PT Indofarma Tbk (INAF). Ia diketahui memiliki pinjaman online (pinjol) sebesar Rp 1,26 miliar.
Terkait penyidikan yang dilakukan Kementerian Kehakiman (BPK), Shadiq mengatakan ada kemungkinan adanya penipuan seperti yang tertera dalam hasil penyidikan (LHP). Hal serupa juga terjadi pada Indofarma dan anak perusahaannya Indofarma Global Medika (IGM).
“Kami juga kirimkan agar ada kejelasan dari kami, temuan BPK sudah ada, berikut rinciannya,” kata Komisi VI DPR RI. kata Jakarta Shadiq, Rabu (19/6/2024).
Selain itu, Erick Thohir tak menampik banyaknya orang yang berada di perusahaan pelat merah. Untuk menyikapi hal tersebut, pihaknya menerapkan sistem peningkatan dan penguatan sumber daya manusia (SDM).
“Jadi ya, yang saya sampaikan lagi, kita ingin menjadi orang baik, kita tidak hanya membangun sistem, kita membangun orang. Nah, memang benar orang itu orang yang sulit,” ujarnya.
Erick menambahkan, fokusnya saat ini adalah keseragaman kebijakan yang digunakan di berbagai BUMN. Seringkali dikaitkan dengan penghapusan BUMN dan pengendalian pekerjaan dalam praktik yang baik.
“Iya, terkadang setiap organisasi mempunyai permasalahan terkait supervisornya. Tapi kebijakan kami sama,” tambahnya.