Elon Musk akan Bertemu Presiden Jokowi di Bali Minggu Ini, Mau Luncurkan Internet Starlink?
gospelangolano.com, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Setiadi mengungkapkan Elon Musk akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Mulai minggu ini, 18-25 Mei 2024.
“(Elon Musk) ingin bertemu presiden di Bali,” kata Budi seperti dikutip kantor berita Antara, Kamis (16/5/2024).
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan Elon Musk akan meluncurkan layanan Starlink di Bali bersama beberapa pemimpin Indonesia, seperti dilansir Reuters.
Luhut mengatakan Musk juga akan berbicara di World Water Forum di Bali.
Budi Ari menambahkan, peluncuran Starlink akan dilakukan di sebuah klinik di Denpasar, ibu kota Bali.
“Saat ini Elon Musk telah memutuskan untuk menandatangani perjanjian merger untuk bidang kesehatan,” ujarnya kepada Reuters.
Untuk lebih jelasnya, Starlink mendapat izin untuk menyediakan layanan Internet komersial di Indonesia awal bulan ini kepada pelanggan ritel.
Starlink akan bekerja sama dengan penyedia akses internet lokal, dan pemerintah Indonesia berharap perusahaan tersebut mampu menyediakan layanan internet hingga ke daerah terpencil.
Pemerintah akan segera meluncurkan Starlink bekerja sama dengan pendiri SpaceX, Elon Musk. Layanan Internet satelit dirancang untuk menghubungkan jaringan komunikasi ke daerah-daerah terpencil di negara ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Puntjaitan menilai kehadiran Elon Musk dan Starlink tidak menimbulkan ancaman bagi operator jaringan lokal.
Bahkan, Luhat meminta perusahaan jasa telekomunikasi lain bisa bersaing dengan Starlink. “Iya semua harus berkompetisi,” ujarnya usai pertemuan gabungan Ekspedisi Indonesia-Ocean X di Bali, Rabu (15/5/2024).
Di sisi lain, Luhut meyakini kehadiran Elon Musk dan Starlink-nya akan membantu pemerintah dalam memberikan layanan publik seperti kesehatan dan pendidikan.
“Kedepannya lewat Starlink komunikasi kita di pelosok akan lebih baik. Jadi ke depan dari segi kesehatan dan pendidikan saya kira akan banyak membantu,” ujarnya.
Terkait rencana tersebut, Elon Musk akan meluncurkan Starlink bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu, 19 Mei 2024 dalam rangka kegiatan World Water Forum (WWF) 2024 di Bali.
“Elon Musk akan launching (bersama) Presiden tentang Starlink, yang akan memudahkan komunikasi kita di daerah terpencil. Ini akan terjadi pada Minggu nanti,” kata Luhut beberapa waktu lalu.
Tak hanya peluncuran Starlink, Elon Musk rencananya akan menjadi salah satu pembicara di WWF 2024 Bali. Nantinya Elon juga akan diundang sebagai pembicara publik pada pembukaan WWF, tambah Luhut.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Setiadi membenarkan satelit Internet Starlink milik Elon Musk telah mendapat Uji Kualifikasi Operasional atau sertifikat ULO. Dengan diperolehnya sertifikat ULO, Starlink dapat menjalankan bisnisnya di Indonesia.
Lihat, sudah diuji, ULO sedang uji operasi yang layak, Starlink memenuhi kriteria untuk uji operasi yang layak di Indonesia. Tapi dia akan uji lagi, layanan dan semua jenisnya. Mei, kata Menkominfo. Keterangan Budi Ari Setiadi saat ditemui di kantor Cominfo Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Budi menjelaskan, untuk mendapatkan sertifikat kelayakan beroperasi, Starlink harus mematuhi regulasi Indonesia.
“Pada dasarnya kami menuntut Indonesia mengikuti aturan, kalau BPH itu frekuensinya ya. Sebagai negara kita masih bisa mengontrol, (kalau takut) ada judi online, ada pornografi, maka kita tidak akan menjangkaunya. Kita lakukan. tidak mengikuti aturan),” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari.
Budi mengatakan Starlink lebih cocok memberikan layanan di wilayah 3T, bukan perkotaan, meski bisa digunakan di Indonesia.
Pasalnya, dari segi bisnis, harga internet satelit dinilai tidak kompetitif dibandingkan layanan internet terestrial.
“Itu (Internet Satelit) cocok untuk 3T, tapi tidak di perkotaan. Kalau begini harganya tidak akan bersaing, kalau di perkotaan kalah. Teknologi satelit cocok untuk wilayah regional, tapi di Jakarta kita pakai satelit,” dia berkata.
Budi mengatakan jaringan satelit lebih efektif dalam memberikan layanan bisnis di wilayah yang sulit dijangkau infrastruktur seperti mobile station dan serat optik.
“Kalau dia (Starlink) mau ritel silakan saja, tapi daerah di Indonesia Timur sulit tanpa teknologi satelit. Jangan kira Starlink akan digunakan di Jakarta, tidak mungkin Starlink bisa bersaing, karena Internet Jakarta sudah ada. cepat,” kata Budi. .
Selain itu, meskipun Starlink telah mendapatkan sertifikat ULO, pemerintah selalu menganggap bahwa Starlink atau penyedia layanan Internet harus mengikuti peraturan yang sama dengan penyedia layanan Internet atau operator telepon seluler lainnya.