Ekonomi Global Dinamis, Rombak Portofolio dan Pertimbangkan Sektor Ini

0 0
Read Time:4 Minute, 9 Second

gospelangolano.com, Jakarta – PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) melaporkan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang melebihi ekspektasi pada awal tahun 2024. Data lapangan kerja dan pertumbuhan lebih kuat dari perkiraan, dengan potensi pandangan The Fed tidak untuk segera menurunkan suku bunga.

Dalam kondisi dunia yang kuat, Dewan Direktur Ekuitas MAMI, Samuel Kesuma CFA percaya bahwa nasihat keuangan harus mengambil posisi seimbang dalam struktur portofolio, menggabungkan elemen potensi katalitik jangka pendek, pencegahan dan kekuatan struktural jangka panjang.

Dalam catatannya, data ekonomi AS lebih kuat dari perkiraan sehingga menyebabkan perubahan ekspektasi pasar. Ekspektasi pasar terhadap penurunan Fed Funds Rate (FFR) pada tahun 2024 turun menjadi 85 bps dari 150 bps di awal tahun, sehingga lebih sejalan dengan sinyal dot plot The Fed.

Namun perubahan ekspektasi ini juga akan berdampak pada pasar global, dimana imbal hasil Treasury AS meningkat dan nilai tukar USD akan menguat.

Namun situasi ini tidak mengubah pandangan The Fed, dimana Ketua The Fed Jerome Powell dalam pemaparannya di hadapan Kongres AS masih memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga pada tahun ini, kata Samuel dalam sebuah pernyataan keterangan resminya, Sabtu (16/16/2019). 3/) 2024).

Samuel juga mengatakan, dalam tiga siklus penurunan suku bunga The Fed terakhir, indikator makro dan pasar keuangan Indonesia menunjukkan hasil yang positif. Siklus penurunan suku bunga The Fed tahun ini diperkirakan akan memberikan hasil serupa bagi Indonesia.

Jika ditilik, inflasi di dalam negeri nampaknya akan membuka peluang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga. Padahal, dalam jangka pendek, BI diperkirakan akan tetap stabil dengan mempertahankan suku bunga acuan di angka 6%, sehingga kesenjangan suku bunga tetap menarik, mengingat nilai tukar rupiah yang masih rentan terhadap pemikiran dunia. .

 

 

 

Peluang untuk mengubah kebijakan moneter ke arah yang pro pertumbuhan akan terbuka jika terdapat sinyal yang lebih jelas mengenai kemampuan The Fed dalam menurunkan suku bunga dan meredam fluktuasi harga. Pelonggaran moneter mendorong stabilisasi mata uang internal, setelah sebelumnya pada periode menjaga stabilitas eksternal BI melakukan pengetatan mata uang.

Peluang untuk langkah ini datang ketika The Fed menurunkan suku bunganya. Likuiditas yang lebih baik dapat memberikan dukungan yang lebih baik terhadap aktivitas perekonomian dan sentimen di pasar keuangan.

Selain kebijakan suku bunga, BI disebut dapat melonggarkan kebijakan moneternya dengan menggunakan instrumen kebijakan non-moneter, seperti penurunan Cadangan GWM (GWM) sebelum mulai menurunkan suku bunga BI. Dulu, penurunan GWM terjadi sebelum siklus penurunan BI rate, seperti pada tahun 2015 dan 2019.

Membaiknya kondisi moneter dan safe vote diharapkan dapat mendukung penguatan pasar saham Indonesia secara berkelanjutan.

Persepsi umum terhadap peningkatan aktivitas perekonomian dan perbaikan kondisi keuangan akan meningkatkan investasi investor domestik dan aliran uang di pasar saham Indonesia, kata Samuel.

Dalam jangka pendek, sektor-sektor yang akan mendapatkan keuntungan dari penurunan suku bunga (efek yang sensitif terhadap obligasi) adalah obligasi, real estat, menara seluler, dan konsumen non-prime.

“Untuk strategi defensif, sektor informasi menjadi pilihan karena tren industri akan terus berlanjut, karena data merupakan kebutuhan dasar, dan penyedia dapat melakukannya dengan baik,” kata Samuel.

Dalam hal pertumbuhan infrastruktur, komponennya terkait dengan bahan mentah untuk industri energi baru yang berkelanjutan. Transisi ke era dekomisioning merupakan sebuah keuntungan bagi Indonesia, yang memiliki sumber daya yang kaya untuk digunakan dalam teknologi energi baru.

Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode perdagangan 13-15 Maret 2024. Koreksi IHSG yang terjadi pada investor asing yang membeli saham mencapai Rp 7,39 triliun.

Mengutip informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (16/3/2024), IHSG turun 0,73 persen menjadi 7.328,05 dari pekan lalu 7.381,90. Lesunya IHSG disusul kapitalisasi pasar saham yang terpangkas 1,19 persen menjadi Rp 11,690 triliun dari pekan lalu Rp 11,820 triliun.

Selain itu, rata-rata transaksi harian turun 4,94 persen menjadi 18,68 miliar lembar saham dari 19,65 miliar lembar saham. Investor asing memborong saham Rp 1,5 triliun pada Jumat 15 Maret 2024. Namun sepanjang sepekan, investor asing memborong saham Rp 7,39 triliun.

Sementara pada minggu ini nilai transaksi harian meningkat 63,45 persen menjadi Rp17,12 triliun dari akhir pekan lalu Rp10,47 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi dalam sepekan meningkat 2,07 persen menjadi 1.233 ribu transaksi dari 1.208 ribu transaksi pada sepekan terakhir.

Selain itu, BEI menyebutkan, untuk meningkatkan aktivitas investor dalam perdagangan produk Exchange Traded Fund (ETF) dan Waran Terstruktur di pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) ) dan PT Ko Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyelenggarakan IDX Investor Reward Program 2024.

Melalui program ini, reward akan diberikan kepada investor yang mampu menukarkan ETF dan Waran Derivatif selama periode 15 Maret-15 September 2024. Semakin banyak investor yang mampu melakukan trading, semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan reward dengan total Rp 250 juta dan hadiah menarik lainnya.

Untuk mengikuti program ini, investor harus berurusan dengan ETF dan waran yang dibuat melalui 19 perusahaan sekuritas yang berpartisipasi dalam program ini. Informasi lebih lanjut mengenai proyek ini dapat diperoleh dengan mengikuti media sosial BEI dan mengunjungi website BEI http://bit.ly/IRP2024.

 

 

happy Ekonomi Global Dinamis, Rombak Portofolio dan Pertimbangkan Sektor Ini
Happy
0 %
sad Ekonomi Global Dinamis, Rombak Portofolio dan Pertimbangkan Sektor Ini
Sad
0 %
excited Ekonomi Global Dinamis, Rombak Portofolio dan Pertimbangkan Sektor Ini
Excited
0 %
sleepy Ekonomi Global Dinamis, Rombak Portofolio dan Pertimbangkan Sektor Ini
Sleepy
0 %
angry Ekonomi Global Dinamis, Rombak Portofolio dan Pertimbangkan Sektor Ini
Angry
0 %
surprise Ekonomi Global Dinamis, Rombak Portofolio dan Pertimbangkan Sektor Ini
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D