Ekonom: Ada Lonjakan Investasi Manufaktur pada Satu Dekade Terakhir

Read Time:1 Minute, 53 Second

gospelangolano.com, JAKARTA — CORE Peneliti ekonomi Indonesia, Yusuf Rendy Manilet mengatakan, terjadi peningkatan nilai investasi pada sektor pengolahan migas atau industri manufaktur dalam satu dekade atau 10 tahun terakhir.

Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (17/04/2024), Yusuf menjelaskan industri manufaktur memiliki nilai investasi sebesar Rp186,79 triliun pada tahun 2014, dan meningkat menjadi Rp565,25 miliar pada tahun 2023.

Selain itu, menurutnya, realisasi investasi sektor industri nonmigas dalam 10 tahun (2014-2023) mencapai Rp3.031,85 triliun.

“Jumlah investasi di sektor manufaktur yang terus meningkat menunjukkan bahwa Indonesia tidak mengalami deindustrialisasi,” ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan salah satu program yang mendapat sambutan baik dari para pelaku industri produksi adalah kebijakan bottom line. Ia menilai penurunan aliran sungai berdampak besar terhadap realisasi investasi, khususnya pada sektor hilir industri logam dasar, sehingga jika proses tersebut terus berjalan, akan sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mendorong realisasi tersebut. dari berbagai tambang. produk.

Ia berharap nilai tambah produk yang dihasilkan pada subproses ini dapat membantu pertumbuhan sektor produksi dalam jangka menengah dan panjang.

Ekonom CORE ini melanjutkan, koordinasi antar kementerian dan lembaga perlu diperkuat guna meningkatkan kapasitas industri manufaktur.

Hal ini agar kebijakan yang ada saat ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia.

“Sering kali undang-undang atau peraturan yang diputuskan di tingkat pusat tidak dapat diterapkan di tingkat daerah karena alasan tertentu dan saya pikir ini adalah hal yang perlu diperbaiki. Saya pikir pemerintah berada dalam posisi untuk memperbaikinya, sekarang satu-satunya pertanyaan adalah untuk memastikan bahwa proses perbaikan ini berlangsung “sesuai dengan harapan pemerintah,” katanya.

Di sisi lain, Chief Financial Officer PermataBank Joshua Pardede mengatakan kemajuan sektor manufaktur yang didukung infrastruktur dinilai memberikan pengaruh positif dalam mengatasi permasalahan pertumbuhan saldo rekening (CAD) yang dihadapi Indonesia.

Dia berspekulasi bahwa banyak alasan utama perluasan CAD telah dikendalikan oleh pemerintah untuk menguranginya melalui kebijakan di tingkat yang lebih rendah.

Posisi Indonesia dalam tingkat produksi dunia diperkuat dengan nilai produk yang terus tumbuh pada periode 2020 hingga September 2023. Pada tahun 2020, nilai produk tercatat sebesar 210,4 miliar dolar AS, kemudian meningkat menjadi 228,32 miliar dolar AS. Dolar Amerika. USD pada tahun 2021 dan tumbuh kembali sebesar USD 241,87 miliar pada tahun 2022.

Saat ini, pada September 2023, nilai produksi industri mencapai sekitar 192,54 miliar dollar AS.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Bursa Asia Dibuka Cerah Usai Libur Imlek, Nikkei Tembus Rekor Tertinggi
Next post Dibuka Maret 2024, Berikut 13 Sekolah Kedinasan buat Siswa Jurusan IPS