Dinas Pendidikan Larang Sekolah Adakan Acara Perpisahan: Lebih Banyak Unsur Foya-foyanya
gospelangolano.com Edukasi – Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan pemberitaan larangan penyampaian yang diberlakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Palembang. Berdasarkan postingan Instagram yang ditampilkan akun Instagram dugaan @pembasmi.kehaluan.reall, diketahui ada larangan bagi sekolah yang ingin menyelenggarakan pesta perpisahan bagi siswanya, seperti TK/TK, mulai dari tingkat SD hingga SMP.
Dalam video yang diunggahnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang mengingatkan bahwa larangan asuransi sekolah sudah diberlakukan. Pembatasan ini tertuang dalam surat edaran Direktur Pelayanan Pendidikan Nomor 420/0612 /DISDIK/2024 tentang larangan menyelenggarakan sekolah tersendiri.
Dalam video tersebut, Ansori yang merupakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang menjelaskan dalam artikel akhir tahun ajaran 2023/2024 di seluruh sekolah baik negeri maupun swasta mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama. Tingkat sekolah yang menyelenggarakan pesta perpisahan atau perpisahan bagi siswa-siswa akhir TK, SD, dan SMP.
Rencana non-pemisahan ini dimaksudkan untuk mendukung pemulihan ekonomi pemerintah dan mengurangi beban orang tua dalam menyekolahkan anaknya ke pendidikan lebih lanjut.
“Kami melarang seluruh sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Palembang menggunakan sekolah tersendiri,” kata Ansori pada Senin, 26 Februari 2024 seperti dikutip gospelangolano.com.co .id.
Selain itu, Ansori menambahkan, pihak sekolah tetap melakukan perpisahan atau meliburkan siswa karena dianggap mampu secara finansial, dan jika tidak ada protes dari siswa atau guru akan dikenakan denda.
Keputusan tersebut berupa penyampaian pemberitahuan atau peringatan kepada kepala sekolah jika terjadi pelanggaran hukum. “Iya, itu artinya dia tidak mengikuti lingkaran, jadi harusnya dia didenda karena melanggar aturan kita,” kata Ansori.
Meski dilarang berpisah, Ansori mengadakan perayaan syukuran di sekolah untuk merayakan pembelajaran dan kelulusan siswa agar dapat belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Ini bukan waktunya untuk bermain bersama.
“Banyak unsur humornya,” ujarnya di akun Instagram miliknya.
Pihak sekolah bersyukur dapat mengundang guru atau ustdz dan memiliki pemahaman yang lebih baik.
Reaksi pengguna internet
Video yang diunggah secara tiba-tiba dan dibagikan di akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall itu menuai protes dari warganet di media sosial.
“TK, SD, dan SMP belum tentu keren (menurutku), kecuali SMA baru,” tulis salah satu warganet.
“Perpisahan itu budaya ibu atau ayah yang menggunakan nama suku… Aku jadi penasaran,” sahut yang lain.
“Bicara soal ketemuan di restoran, sewa rumah, pakai seragam ABCD, belum lagi kado mahal untuk guru,” tulis yang lain.
“Dulu kalau main ke sekolah, kita manggung di halaman sekolah. Kami membangun panggung dengan meja-meja yang disusun berjajar. Hari ini kamu menyewa rumah dan mengikuti dress code,” tulis yang lain.
“Ayo ke Tangerang dan Jakarta, ayo ayo,” ajak yang lain.
“Selain berbicara baik-baik, tolong adakan undang-undang bahwa akhir kelas di TK, SD, dan SMP tidak boleh dilakukan di luar sekolah. Sekolah dan kelompok orang tua terdekatnya Sangat terkenal, jadi mengapa tidak menyelesaikan sekolah dasar di hotel? dia memanggil yang lain. Saat Paula Verhoeven Bawa Anaknya Pulang ke Baim Wong, Kenzo: Ibu Baik-Baik Saja! Dalam rekaman yang beredar di media sosial, terlihat momen perpisahan Paula dengan putra bungsunya, Kenzo. gospelangolano.com.co.id 30 Oktober 2024