Dari 137 Mobil Listrik China Diprediksi hanya 19 Merek yang Akan Bertahan
0
0
Beijing – Hari demi hari Berbagai merek mobil listrik asal China bermunculan bak jamur yang tumbuh sehabis hujan. Dan yang menarik adalah persaingan ini melibatkan perang harga yang intens. dari berbagai merek Mereka akan menurunkan harga model mereka untuk mendominasi pasar.
Persaingan ini bisa berdampak baik bagi konsumen, namun bisa “membunuh” perusahaan yang tidak kuat secara finansial.
Menurut laporan analisis oleh perusahaan konsultan global AlixPartners, hanya 19 dari 137 merek mobil listrik di Tiongkok yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan pada akhir tahun 2030.
Laporan yang diterbitkan Bloomberg menunjukkan bahwa perusahaan yang tidak mampu menghasilkan keuntungan cenderung keluar dari industri. Merger Atau harus berebut pangsa pasar yang kecil?
Salah satu perusahaan yang bangkrut adalah WM Motor yang mengajukan pailit pada Oktober lalu. Setelah bergelut dengan hutang dan kerugian yang menggunung
Perang harga yang terjadi di Tiongkok selama hampir dua tahun telah mengakibatkan penurunan tajam margin bagi banyak produsen mobil listrik.
Tampaknya hal ini menjadi semakin buruk. Ketika merek besar seperti BYD dan Tesla fokus untuk mengkonsolidasikan dominasi mereka,
“Selama pemain besar seperti BYD mempertahankan margin yang besar, akan selalu ada ruang untuk perang harga yang lebih besar,” kata Stephen Dyer, manajer umum AlixPartners di Shanghai.
Tahun lalu, harga jual rata-rata mobil di Tiongkok turun sebesar 13,4%, meskipun margin keuntungan rata-rata produsen mobil akan meningkat menjadi 7,8% pada tahun 2023 dari 6,3% pada tahun 2022. Hal ini didorong oleh langkah-langkah penghematan biaya dari penawaran Ur termasuk percepatan Produksi model baru yang dirilis ke pasar
